Pentingnya Cerita Masa Lalu Para Karakter di Anime Demon Slayer
Berita Baru, Anime – Setiap karakter yang ada di dalam Anime Demon Slayer baik karakter protagonis maupun antagonis selalu ditampilkan menyeluruh dengan masa lalunya. Karakter protagonis digambarkan dengan masa kecilnya, trauma yang dialami, dan alasan untuk bergabung dengan pasukan pembasmi iblis.
Sementara karakter antagonis digambarkan dengan kehidupan mereka ketika menjadi manusia, momentum tertentu hingga mereka memilih untuk bergabung dengan Raja Iblis Muzan, atau sebaliknya menjadi iblis dan memilih untuk tidak berafiliasi dengan Muzan.
Salah satunya misalnya dalam Arc Mugen Train, Hashira api Rengoku Kyojuro dimunculkan dengan karakter karismatik, dan selalu memegang prinsip-prinsip hidup yang Ia percaya benar. Karakter Kyojuro adalah apa yang ditanamkan ibunya, dan ditampilkan dengan gaya bertarungnya. Pada arc tersebut juga dimunculkan bagaimana hubungannya dengan ayahnya yang buruk yang membuatnya terasing. Dengan demikian ketika akhirnya Ia kalah, Ia mati secara terhormat dan di sisi lain menimbulkan dampak emosional bagi penggemarnya.
Berlanjut di Arc Entertainment District, para iblis seperti Gyutaro dan Daki juga ditampilkan beserta dengan masa lalunya saat mereka hidup miskin dan dihina hingga akhirnya mereka bertemu Muzan dan bergabung sebagai iblis. Masa lalu mereka saat menjadi manusia kemudian menjadi pemakluman ketika saat mereka menjadi iblis, mereka sangat mempedulikan satu sama lain dan tidak mau dipisahkan meski salah satunya harus mendekam di neraka. Dengan menghadirkan masa lalu iblis, akan masuk akal ketika kemudian Tanjiro bersimpati dan memberikan doanya kepada mereka.
Hal ini juga berlaku di season 3 yang baru saja usai. Dua Hashira yakni Mist Hashira Muichiro Tokito dan Love Hashira Mitsuri Kanroji dimunculkan beserta masa lalunya. Masa lalu Muichiro yang tragis, sebagaimana umumnya pengalaman pahit yang dialami para pembasmi iblis, menjadi alasan kuat sekaligus menjadi energi bagi Tokito untuk mengalahkan Gyokko. Untuk bisa mengalahkan iblis sekelas Gyokko, pembasmi iblis tidak cukup hanya dibekali senjata nichirin dan teknik pernafasan tetapi juga tekad yang kuat yang mereka dapatkan dari pengalaman mereka yang tragis.
Hal ini berbeda dengan masa lalu Mitsuri Kanroji yang berasal dari keluarga yang baik-baik saja. Namun meski tidak setragis masa lalu Tokito dan yang lainnya, masa lalu Mitsuri tetap penting untuk tetap ditampilkan karena cukup menjadi alasan bagi kekuatannya, teknik pernafasan dan bentuk senjata yang Ia gunakan serta kepribadiannya yang lembut, jauh berbeda dengan para pembasmi iblis lainnya. Selain itu, kehidupan Mitsuri membuat Demon Slayer lebih berwarna karena menampilkan nilai-nilai feminis. Karakter Mitsuri adalah contoh yang dialami banyak perempuan yang memiliki karakter kuat dan mandiri.
Sebaliknya, masa lalu iblis Hantengu juga ditampilkan dan karena itu, Ia pada akhirnya tidak mendapatkan simpati dari Tanjiro yang biasanya selalu mendoakan ketenangan para iblis. Hantengu yang jelas sudah berbuat kriminal, tidak pernah mengakui dan minta maaf alih-alih justru meminta belas kasihan dan mencari kambing hitam. Sementara Gyokko di versi anime Ia tidak ditampilkan dengan masa lalu, tetapi di versi manga ada dan karena itu, season ini banyak mendapatkan kritik.
Menampilkan masa lalu tiap-tiap karakter sangat penting karena membuat para penggemar bisa memberikan penilaian lebih luas. Di sisi lain hal ini juga menjadi karakter bagi Demon Slayer.