Penjarahan Supermarket; Asosiasi Pertanian Italia Meminta Warga Tetap Tenang
Berita Baru, Internasional – Dalam sebuah pertanyaan yang dikeluarkan oleh asosiasi pertanian Filiera Italia disebutkan bahwa larangan pemerintah Italia untuk menghentikan segala aktivitas di seluruh negeri, yang bertujuan membendung penyebaran virus korona (COVID-19), tidak akan menyebabkan kekurangan pangan dan kebutuhan dasar.
“Adapun penjarahan di supermarket yang telah kita saksikan malam ini, kita harus membuatnya benar-benar jelas bahwa langkah-langkah baru tidak mencegah pengiriman kebutuhan dasar. Produksi makanan, obat-obatan dan semua produk lainnya berlanjut secara efektif, seperti halnya pergerakan bebas dan distribusi barang. Kita harus tetap tenang menghadapi musibah ini,” ujar Luigi Scordamaglia selaku anggota dewan yang didelegasikan dari asosiasi Filiera Italia.
Lebih lanjut, Scordamaglia mencatat bahwa darurat virus korona telah merusak ekonomi, tidak hanya di Italia, namun juga di Eropa.
“Keadaan darurat virus korona di Eropa ini membuat Eropa harus memainkan perannya. Lebih dari sebelumnya, hari ini langkah-langkah pencegahan juga harus dibiayai bersama oleh utang Eropa. Jika uang untuk menghindari keruntuhan bank dapat ditemukan di masa lalu, itu berarti bahwa hari ini dana dapat ditemukan di tingkat Eropa. Juga dengan menggunakan Eurobond, yang memungkinkan untuk menghindari bencana ekonomi global. Jika Eropa gagal melakukan peran baru yang harus dimainkan sekarang, di masa depan akan sulit untuk melegitimasi keberadaannya,” ujar Scordamaglia.
Meskipun menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya di Eropa dengan penyebaran COVID-19, Italia bukan satu-satunya negara yang terjadi penjarahan supermarket dan merusak rak-rak toko. Mereka melakukan penjarahan itu karena kekhawatiran bahwa tidak akan ada makanan atau bahwa mereka harus menghabiskan berminggu-minggu dalam kondisi karantina.
Negara-negara yang pernah terjadi penjarahan dan pengerusakan toko-toko makanan di antaranya Austria, Jerman, dan Inggris. Namun tidak hanya negara-negara itu, ada juga negara-negara lain telah melaporkan reaksi publik yang serupa.
Senin malam (9/3), Giuseppe Conte selaku Perdana Menteri Italia mengeluarkan dekrit untuk memperluas wilayah karantina di seluruh Italia. Semua perpindahan antar wilayah dan di dalamnya dilarang kecuali jika diperlukan untuk pekerjaan, kesehatan, atau tujuan serius lainnya.
Selain itu, dekrit tersebut membatalkan semua acara olahraga, termasuk liga Italia, dan pertemuan publik dan memperpanjang penutupan sekolah dan universitas hingga tanggal 3 April. Langkah-langkah tersebut telah menyebabkan orang bergegas ke supermarket untuk menimbun makanan di tengah kekhawatiran bahwa pasokan bahan pangan mungkin akan terganggu.
Sumber | Sputnik News |