Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rusia dan Turki Tandatangani Nota Pembentukan Pusat Kontrol Gencatan Senjata di Karabakh
(Foto: Hidayatullah)

Rusia dan Turki Tandatangani Nota Pembentukan Pusat Kontrol Gencatan Senjata di Karabakh



Berita Baru, Internasional – Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu dan mitranya dari Turki, Hulusi Akar, menandatangani nota tentang pembentukan pusat bersama untuk mengendalikan gencatan senjata di Nagorno-Karabakh.

Seperti yang disampaikan oleh kata Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu (11/11), pusat gabungan itu akan berlokasi di wilayah Azerbaijan yang akan mengumpulkan, meringkas dan memeriksa informasi tentang ketaatan rezim gencatan senjata.

“Setelah pembicaraan itu, sebuah memorandum ditandatangani untuk mendirikan pusat bersama untuk mengendalikan gencatan senjata dan semua permusuhan di zona konflik Nagorno-Karabakh,” kata kementerian itu seperti dilansir dari Sputnik News, Kamis (12/11).

Shoigu mencatat bahwa kesepakatan yang dicapai oleh para pemimpin Rusia, Azerbaijan, dan Armenia serta penempatan pasukan penjaga perdamaian Rusia memungkinkan untuk menghentikan pertumpahan darah dan menciptakan kondisi untuk kembali ke kehidupan yang damai.

“Kehadiran pasukan penjaga perdamaian Rusia akan memastikan stabilitas di kawasan krisis, menghentikan arus pengungsi, dan akan memfasilitasi kepulangan mereka ke tempat tinggal mereka,” tegas menteri Rusia.

Dia mencatat bahwa “keputusan untuk membuat pusat pemantauan bersama akan memungkinkan kendali yang dapat diandalkan atas kepatuhan pihak-pihak terhadap rezim gencatan senjata dan akan membentuk dasar yang kuat untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama”.

Pusat gabungan ini akan menjadi badan yang menangani setiap keluhan, pertanyaan, atau masalah terkait pelanggaran perjanjian.

Pada hari Senin, Presiden Rusia dan Azerbaijan dan Perdana Menteri Armenia mengadopsi pernyataan bersama untuk mengakhiri permusuhan di Karabakh. Berdasarkan kesepakatan itu, kedua belah pihak menyetujui pengerahan 1.960 penjaga perdamaian Rusia ke wilayah tersebut.