Pemerintah Terbitkan Sukuk Wakaf SW002 untuk pengembangan ITS
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam bentuk sukuk wakaf melalui private placement pada 30 Juni 2022 guna pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Penerbitan sukuk wakaf yang dikerjasamakan dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) selaku pengelola wakaf merupakan rangkaian hasil penghimpunan wakaf uang yang dilakukan BWI dalam program pemasaran Sukuk Wakaf Ritel Seri SWR003 yang akan berakhir pada tanggal 7 Juli 2022.
“Sukuk Wakaf Seri SW02 merupakan penerbitan Sukuk Wakaf Private Placement kedua yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan. Sebelumnya pada tanggal 10 Maret 2020, telah diterbitkan Sukuk Wakaf Private Placement Seri SW01 dengan imbal hasil kupon digunakan untuk membangun fasilitas Retina Center Rumah Sakit Mata Achmad Wardi di Serang, Banten,” kata Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu RI Dwi Irianti Hadiningdyah dalam keterangan resmi, Kamis (30/6).
Sukuk Wakaf Private Placement diterbitkan pemerintah dengan tujuan untuk memfasilitasi para pewakaf uang, baik yang bersifat temporer maupun permanen, agar dapat mewakafkan dana yang mereka miliki pada instrumen investasi yang aman dan produktif.
Hal tersebut antara lain dapat dilakukan melalui pembiayaan program beasiswa, sebagai salah satu bentuk investasi di bidang pendidikan.
Ketua Badan Pelaksana BWI, Mohammad Nuh, menyampaikan rasa syukur karena ITS telah menjadi inisiator, yang insyaallah mendapatkan nilai plus sebagai amal kebaikan yang akan senantiasa bertambah ketika menginspirasi dan diikuti oleh orang lain.
Ia juga bersyukur bahwa ITS dapat berterima kasih kepada negara dengan memberikan dana abadi ITS pada instrumen sukuk negara melalui metode private placement.
Meski secara nominal kontribusinya belum terlalu besar jika dibandingkan dengan kebutuhan negara, namun yang terpenting adalah ITS telah menunjukkan langkah nyata untuk berterima kasih kepada negara.
“Dengan perjanjian ini, ITS telah menambah khazanah perwakafan bagi banyak pihak yang sebelumnya tidak pernah tahu karena masih cukup minimnya pengetahuan terkait hal tersebut,” kata Rektor ITS periode 2003-2006 ini. (mkr)