Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PeduliLindungi
Penggunaan sertifikat vaksin Covid-19 masih sangat dibutuhkan. (Foto: KONTAN/Fransiskus Simbolon)

Pemerintah Masifkan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi



Berita Baru, Jakarta – Pemerintah akan memasifkan dan mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam menghadapi varian Omicron di tanah air.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers ratas evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1).

Menurut Luhut, penggunaan aplikasi PeduliLindungi memiliki dampak yang cukup signifikan dalam menekan angka kenaikan kasus Omicron di Indonesia, sehingga tak mengalami lonjakan tajam

“Untuk itu, pemerintah akan terus menggunakan, memasifkan dan mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi khususnya dalam menghadapi varian Omicron ini,” katanya.

“Dari kami juga mendapat sebagian jawaban kenapa kita relatif tidak naik kencang Omicron ini karena saya kira PeduliLindungi,” imbuh Luhut.

Karena itu, ia menekankan agar penggunaan aplikasi PeduliLindungi terus ditingkatkan. Nantinya, Menteri Kesehatan juga akan mengumumkan mall atau restoran mana saja yang tak memanfaatkan aplikasi ini.

“Karena itu, PeduliLindungi ini harus selalu digunakan, vaksinasi harus selalu digunakan. Itu sebabnya, Menkes akan mengumumkan mall atau toko atau restoran yang tidak memanfaatkan PeduliLindungi karena itu akan ada resiko penularan,” jelas dia.

Luhut mengatakan, berdasarkan data dari Prancis yang telah menggunakan Covid Passes, mampu mendorong tingkat vaksinasi Covid-19.

“Jika dibandingkan dengan tingkat kematian dan perawatan harian di Perancis lebih rendah dengan adanya Covid Passes ini, dibandingkan dengan yang tidak ada,” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga selalu mengingatkan agar setiap kebijakan dan langkah yang diambil harus selalu tepat dan terukur.

“Karena itu, pemerintah selalu menggunakan data untuk menganalisa dan memprediksi potensi yang dapat terjadi,” ungkap Luhut.