Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pasca Penarikan Pasukan AS di Afghanistan, Erdogan Minta Dana ke AS untuk Dukung Misi Bandara Kabul
Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan anggota parlemen Republik Turki Siprus Utara, sebuah negara yang diakui oleh Turki, di Nicosia utara, Siprus 19 Juli 2021. Foto: Murat Cetinmuhurdar/Kantor Pers Kepresidenan/Handout via REUTERS/File.

Pasca Penarikan Pasukan AS di Afghanistan, Erdogan Minta Dana ke AS untuk Dukung Misi Bandara Kabul



Berita Baru, Nicosia – Pada hari Selasa (20/7), Presiden Tayyip Erdogan meminta Amerika Serikat (AS) untuk memenuhi ‘persyaratannya’ termasuk dukungan keuangan, logistik dan diplomatik, sehingga Turki dapat menjalankan dan menjaga bandara Kabul setelah pasukan asing lainnya mundur dari Afghanistan.

Turki telah menawarkan diri untuk mengerahkan pasukannya ke bandara setelah NATO sepenuhnya menarik diri. Turki juga sudah melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat selama beberapa minggu.

Namun, Taliban, yang kini menguasai wilayah saat pasukan asing pimpinan AS menarik diri, memberikan peringatan kepada Turki agar tidak melakukannya.

Erdogan, yang berbicara di Siprus utara, mengakui bahwa Taliban memiliki keberatan tetapi mengatakan Turki akan tetap melaksanakan misi tersebut selama AS dan NATO memenuhi tiga persyaratan khusus Turki.

“Jika kondisi ini dapat dipenuhi, kami berpikir untuk mengambil alih pengelolaan bandara Kabul,” katanya, menyebutkan dukungan diplomatik untuk Turki serta penyerahan fasilitas dan logistik AS di Afghanistan.

“Akan ada kesulitan keuangan dan administrasi yang serius … dan AS akan memberikan dukungan yang diperlukan ke Turki dalam hal ini juga,” tambah Erdogan, setelah menghadiri salat Iduladha.

Turki berharap misi bandara akan membantu menenangkan hubungan AS yang tegang di beberapa bidang termasuk pembelian pertahanan rudal S-400 Rusia.

Sebelum berangkat ke Siprus pada hari Senin, Erdogan mengatakan Taliban harus “mengakhiri pendudukan”. Dan pada hari Selasa, Erdogan mengatakan pembicaraan Turki-Taliban akan membahas berbagai masalah dan harus lebih nyaman daripada pembicaraan AS-Taliban sebelumnya.

Sebagai bagian dari kunjungannya, Erdogan mengungkapkan rencana untuk membangun kompleks pemerintahan baru untuk Siprus Turki sebagai bagian dari rencana dua negara yang ditentang oleh Uni Eropa, Yunani dan pemerintah Siprus Yunani yang diakui secara internasional.