Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Panglima IRGC: AS dan Negara-negara Barat Bersekongkol dengan Israel dan Arab untuk Melawan Iran
Head of the Iranian Revolutionary Guard Corps (IRGC) Hossein Salami, delivers a speech during a rally outside the former US embassy in the capital Tehran on November 4, 2021, to mark the 42th anniversary of the start of the Iran hostage crisis. – More than 50 US embassy staff were taken hostage in the seizure of its mission by supporters of the Islamic revolution on November 4, 1979. (Photo by AFP) (Photo by -/AFP via Getty Images)

Panglima IRGC: AS dan Negara-negara Barat Bersekongkol dengan Israel dan Arab untuk Melawan Iran



Berita Baru, Internasional – Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah bersekongkol dengan Israel dan Arab Saudi untuk melawan Iran, kata Letnan Jenderal Hossein Salami, panglima Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, pada Kamis (17/11).

“Beberapa orang di dalam negeri telah menjadi gema suara musuh untuk mengatur kekacauan besar melawan Iran. Semua negara Barat telah bersatu melawan Iran,” kata Salami, seperti dikutip oleh kantor berita Iran Tasnim, yang menjelaskan. bahwa “AS, Inggris, Prancis, Jerman, Israel, dan Arab Saudi telah bersatu dalam perang melawan Islam dan tentara yang jatuh atas namanya.”

Seperti dilansir dari Sputnik News, Iran percaya bahwa AS dan negara-negara Barat lainnya menjadi dalang dan pemicu protes massal yang berlanjut di negara Timur Tengah selama lebih dari dua bulan karena kematian seorang wanita muda Iran dalam tahanan polisi.

Mahsa Amini (22), kontroversial karena tidak menggunakan tutup kepala dengan penuh dan ditahan oleh polisi moral pada 13 September di Tehran. Dia dikirim ke salah satu pusat milik departemen kepolisian dan intelijen militer untuk percakapan penjelasan. Di tengah, Amini dikabarkan mengalami serangan jantung, setelah itu dia langsung dibawa ke rumah sakit tempat wanita muda itu meninggal beberapa hari kemudian.

Banyak warga Iran menuding polisi atas kematian Amini, dengan mengatakan bahwa para petugas memukul kepalanya. Akibatnya, propaganda tersebut membuat banyak perempuan di Iran memublikasikan video di media sosial yang memeprlihatkan aksi mereka memotong rambut dan membakar jilbab serta syal rusa sebagai aksi solidaritas untuk Amini,