Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pakai Sarung Batik, Mas Tamam Ajak Camat dan Kades Promosikan Program "Sapu Tangan Biru"

Pakai Sarung Batik, Mas Tamam Ajak Camat dan Kades Promosikan Program “Sapu Tangan Biru”



Berita Baru, Pamekasan – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam mempromosikan langsung produk wirausaha baru (WUB) kepada masyarakat saat silaturrahim di Kecamatan Tlanakan dan Kecamatan Pamekasan, Selasa (19/4/2022) sore.

Pada kesempatan itu, bupati mengenakan sarung produk lokal Pamekasan hasil pelatihan dari program wirausaha baru (WUB) sembari mempromosikan kepada masyarakat saat hadir dalam acara safari ramadan.

“Sarung yang saya pakai ini produk asli Pamekasan. Insyaallah kualitasnya tidak kalah dengan produk lain,” kata bupati saat memberikan sambutan dalam kesempatan tersebut.

Pihaknya mengajak kepala desa, dan camat mensosialisasikan secara masif program ‘Sapu Tangan Biru’ atau sepuluh ribu pengusaha baru untuk mendorong ekonomi tumbuh dari bawah melalui strategi desa tematik.

Program itu, kata dia, Pemkab Pamekasan memberikan pelatihan gratis kepada masyarakat, memberikan bantuan alat produksi, bantuan modal dengan bunga nol persen, hingga fasilitasi pemasarannya baik online maupun offline.

Dia berujar, dirinya sempat menghitung perputaran uang di wilayah Madura menjelang lebaran Idul Fitri dari item pakaian saja mencapai Rp 2 triliun lebih. Tetapi uang sebesar itu mengalir ke luar daerah lantaran Madura tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar.

“Kenapa sedari awal abdina selalu mengatakan ayo pak camat, ayo pak klebun sosialisasikan bagaimana caranya sarung, songkok, sandal, tas dan kebutuhan lainnya bisa diproduksi di Kabupaten Pamekasan. Alhamdulillah sekarang sudah ada melalui program Sapu Tangan Biru,” terangnya.

Bupati yag akrab disapa Mas Tamam ini menyampaikan, pihaknya telah mampu mendorong partisipasi masyarakat untuk memproduksi sarung, songkok dan lain-lain. Bahkan, sebelum ada sarung produksi Pamekasan dirinya mengenakan sarung batik khas Pamekasan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Orang (Pamekasan, red) sebagian telah bisa memproduksi sarung, songkok, sandal, sepatu dan lain-lain tetapi tidak masif. Nanti bisa bekerja sama dengan pesantren-pesantren, masyarakat agar nantinya bisa masif,” tandasnya.

Dia berkeyakinan, apabila uang masyarakat Madura dan Pamekasan secara khusus berputar di Pamekasan sendiri dipastikan Pamekasan akan menjadi kabupaten yang maju sesuai dengan keinginan bersama.

“Kalau kampung sejahtera, desa sejahtera, maka kabupaten ini akan sejahtera,” pungkasnya.