Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

"On Eternal Patrol Nanggala" Trending, Apa Maknanya?
Ilustrasi foto: Wikipedia

“On Eternal Patrol Nanggala” Trending, Apa Maknanya?



Berita Baru, Jakarta – Istilah on eternal patrol hari ini menjadi trending topic di media sosial Twitter. Kalimat tersebut diperbincangkan publik Tanah Air usai KRI Nanggala-402 secara resmi dinyatakan subsunk alias tenggelam.

Pusat Penerangan (Puspen) TNI mengatakan bahwa status KRI Nanggala 402 saat ini dan seterusnya adalah on eternal patrol (tugas yang selamanya/tidak kembali lagi). Istilah itu dipakai dalam skala internasional merujuk pada kapal selam yang hilang.

Secara harfiah, on eternal patrol berarti “sedang menjalankan patroli abadi”. Dikutip dari laman militer yang berbasis di Los Angeles AS, We Are The Mighty (WATM), istilah tersebut sudah ada sejak sebelum Perang Dunia II.

Kegiatan patroli sebenarnya dimulai sejak kapal selam meninggalkan pelabuhan dan berakhir ketika dia kembali, maka, ketika kapal selam tenggelam dan tidak berhasil pulang, patroli akan disebut disebut abadi.

Selama Perang Dunia II, ada banyak kapal selam yang tenggelam di lautan. Bahkan, pada periode itu, Amerika Serikat pernah kehilangan 52 kapal selamnya pada periode. Kapal selam Inggris yang tenggelam pada masa itu mencapai 79 buah.

Sedangkan Jerman mengalami kekalahan yang sangat hebat lagi. Ensiklopedia Britannica mencatat, dari 1.162 kapal selam yang dibuat oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II, 785 di antaranya hancur atau tenggelam setelah diserang musuh.

Pada masa damai pun, insiden hilangnya kapal selam juga kerap kali terjadi. Sejak akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat kehilangan empat kapal selam. Dua di antaranya yakni kapal selam serang bertenaga nuklir USS Thresher (SSN 593) dan USS Scorpion (SSN 589).

Pada akhir dekade1940-an, dua kapal selam diesel-listrik kelas Balao milik angkatan laut negeri Paman Sam, yakni USS Cochino (SS 345) dan USS Stickleback (SS 415), tenggelam akibat kecelakaan.

Amerika Serikat tidak sendirian. Pada 2000, kapal selam berpeluru kendali bertenaga nuklir milik Rusia, Kursk, mengalami ledakan dari dalam dan tenggelam di Laut Barents. Semua 118 personel yang berada di dalam kapal selam kelas Oscar II itu tewas. Insiden tersebut tercatat sebagai salah satu insiden kapal selam paling mengerikan pasca-Perang Dunia II.

Selain itu, masih ada beberapa insiden tenggelamnya kapal selam di belahan lain di dunia, seperti China dan Argentina. Terakhir, kapal selam tenggelam juga terjadi di Indonesia setelah KRI Nanggala 402 resmi dinyatakan on eternal patrol, Sabtu (24/4) kemarin.