Nasib KH. Ali Fikri Maju di Pilbub Sumenep Bergantung DPP PPP, Pengamat: Harusnya Utamakan Kader Sendiri
Berita Baru, Sumenep – Ketua Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Muhammad Ali Fikri belum mendapat kepastian untuk maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Sumenep. Padahal, sudah memasuki detik-detik akhir mengingat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tinggal menghitung hari.
Pria yang karib disapa Mas Kiai itu mengaku berada di Jakarta memenuhi panggilan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPP. Namun, sampai detik ini belum ada kepastian apa-apa yang didapat.
“Iya, saya masih di Jakarta,” katanya kepada Beritabaru.co, Kamis (22/8).
Ditanya terkait apakah sudah mendapat rekomendasi dari partainya, Mas Kiai menyatakan masih belum. Meskipun beberapa kali menghadap sikap DPP untuk Kiai Muda dari Pondok Pesantrern (PP) Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep itu tidak jelas.
“Belum ada kejelasan, apakah saya mau direkom atau tidak. Yang pasti, ini sudah ketigakalinya saya memenuhi panggilan DPP,” ucapnya.
Sementara itu, pengamat politik lokal di Sumenep Miftah Farid menyayangkan PPP jika tidak memberi rekomendasi. Mestinya, partai politik (parpol) mendahulukan dan mengutamakan kadernya sendiri.
“Karena isunya itu PPP kan juga membuka diri untuk incumbent. Ini kan aneh, ada kader sendiri yang ingin maju tapi malah tidak didukung,” ungkapnya.
Farid menegaskan, partai politik itu mirip sebuah kendaraan. Para kader akan terus merawat, menjaga dan membesarkannya. Sehingga, ketika akan dipakai sebagai kendaraan dalam kontestasi politik sudah siap.
“Aneh kemudian, kalau kader sendiri dipersulit. Kader itu kan diibaratkan pemilik mobil juga, dia yang merawat. Jika mau menaiki juga dimintai ongkos, berarti partai tidak bisa menghargai kadernya sendiri. Tidak mau mengapresiasi kadernya sendiri,” jelasnya.
Farid menjelaskan, loyalitas Mas Kiai untuk partainya sangat luar biasa. Sebagai Ketua DPC PPP di Sumenep sudah menyumbang enam kursi legislatif pada pileg 2024. “Jadi, masyarakat Sumenep kalau ditanya tentang PPP itu jawabannya pasti Kiai Fikri,” tegasnya.
Farid menegaskan, Mas Kiai sudah melaksanakan surat tugas yang diberikannya dengan maksimal. Pertama, mencari partai koalisi, dan itu sudah dilakukan dengan membangun komunikasi bersama Partai Nasdem. Kemudian hari ini ada putusan MK yang sangat menguntungkan posisi Mas Kiai karena suara PPP di Sumenep cukup tinggi.
“Kalau dengan itu semua Mas Kiai tidak direkom, masyarakat Sumenep bisa menilai sendiri. Masyarakat Sumenep, terutama para pendukung dan santri dari Mas Kiai akan mencatat PPP sebagai partai yang tidak bisa mengapresiasi kadernya sendiri,” tandasnya.