Narendra Modi Ungkap Kesiapan India untuk Produksi Massal Vaksin Covid-19
Berita Baru, Internasional – Perdana Menteri Narendra Modi ungkap bahwa India siap untuk memproduksi massal vaksin Covid-19 jika para ilmuwan memberikan izin.
Seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (16/8), Perdana Menteri India menyampaikan hal tersebut saat Hari Kemerdekaan pada Sabtu (15/8), yang sekaligus meluncurkan proyek nasional identitas kesehatan untuk setiap warga negara.
PM Narendran Modi mengidentifikasi kesehatan dan kemandirian ekonomi sebagai prioritas utama pemerintahannya.
“Tidak satu, bukan dua, sebanyak tiga vaksin virus korona sedang diuji di India,” katanya dari Benteng Merah di kawasan Delhi.
“Bersamaan dengan produksi massal, roadmap distribusi vaksin ke setiap orang India dalam waktu sesingkat mungkin juga sudah siap,” kata Modi.
“Negara ini juga siap untuk produksi massal vaksin Covid-19” tegas Modi.
Meluncurkan Misi Kesehatan Digital Nasional untuk negara berpenduduk 1,3 miliar, Modi mengatakan dalam pidato Hari Kemerdekaan bahwa catatan dari setiap tes kesehatan, penyakit, pengobatan, dan detail lainnya akan disimpan di bawah ID kesehatan.
“Teknologi akan digunakan dengan bijaksana untuk mengurangi hambatan dalam perawatan kesehatan,” jelas Modi.
“Baik itu membuat janji dengan dokter, menyimpan uang atau mencari dokumen di rumah sakit, misi tersebut akan membantu menghilangkan semua hambatan seperti itu.” sambungnya.
Awal bulan ini, salah satu perusahaan farmasi India Zydus Cadila mengatakan bawah calon vaksin Covid-19 buatannya terbukti aman.
Mereka memulai uji coba tahap menengah calon vaksin ZyCoV-D pada Kamis, (6/8). Mereka akan melibatkan 1.000 lebih relawan dewasa yang sehat guna menguji kemanjuran vaksin.
Vaksin itu diharapkan selesai uji coba tahap akhir ZyCoV-D pada Februari atau Maret . Setelah itu, Zydus berencana memproduksi hingga 100 juta dosis pada tahun pertama, menurut pimpinan perusahaan kepada Reuters bulan lalu.
Keamanan calon vaksin pada relawan yang terdaftar dalam uji coba tahap awal, yang diberikan dosis sejak 15 Juli, didukung oleh dewan pengawas keamanan data independen.
Zydus menjadi salah satu produsen obat generik India yang memiliki kesepakatan berlisensi dengan Gilead Sciences yang berbasis di Amerika Serikat untuk membuat remdesivir, obat antivirus yang disetujui AS sebagai pengobatan darurat untuk melawan wabah virus corona.
Selain itu, Serum Institute of India sedang melakukan uji klinis tahap II dan III untuk calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford.
Pengawas Obat-obatan Umum India menyetujui proposal perusahaan tersebut untuk melakukan uji coba fase dua dan tiga pada vaksin yang dikenal sebagai ChAdOx1 nCoV-19 atau AZD1222 karena uji coba sebelumnya menunjukkan hasil yang menjanjikan.
“Pengawas Obat-obatan Umum India telah memberikan persetujuan kepada Serum Institute of India di Pune untuk melakukan uji klinis Tahap II + III vaksin Oxford University-AstraZeneca #COVID19 (COVISHIELD) di India,” kata Kementerian Kesehatan melalui twitter.
Adar Poonawalla, CEO perusahaan, mengatakan bahwa setelah mereka diberi izin, uji coba untuk vaksin di India akan segera dimulai.
Poonawalla mengatakan perusahaannya adalah satu dari sembilan perusahaan di seluruh dunia yang telah berkolaborasi dengan perusahaan biofarmasi AstraZeneca, yang ikut mengembangkan dari vaksin Oxford.