Foto yang diabadikan pada 3 September 2024 ini menunjukkan Museum Perang Perlawanan dan Pertahanan Pesisir Hong Kong (Hong Kong Museum of the War of Resistance and Coastal Defence) di Hong Kong, China selatan. (Xinhua/Departemen Layanan Informasi Pemerintah Daerah Administratif Khusus [Special Administrative Region/SAR] Hong Kong)

Museum Perang Perlawanan Hong Kong Diresmikan dengan Fokus pada Pendidikan Patriotik

Berita Baru, Hong Kong – Sebuah museum yang telah dipugar, yang mendokumentasikan perlawanan China terhadap invasi Jepang, diresmikan pada Selasa (3/9/2024), dengan tiket masuk gratis mulai Rabu (4/9/2024). Selasa itu, yang juga merupakan hari peringatan 79 tahun kemenangan dalam Perang Perlawanan Rakyat China terhadap Agresi Jepang, Museum Pertahanan Pesisir Hong Kong (Hong Kong Museum of Coastal Defence) resmi diubah dan berganti nama menjadi Museum Perang Perlawanan dan Pertahanan Pesisir Hong Kong (Hong Kong Museum of the War of Resistance and Coastal Defence). Seperti dikutip dari laman Xinhua News pada Kamis (5/9/2024).

Sementara itu, museum tersebut juga meluncurkan pameran tematik bertajuk “Brothers in Arms: War of Resistance Activities of the East River Column in Shenzhen and Hong Kong“. Museum yang telah dipugar tersebut memiliki tujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang sejarah perlawanan China terhadap invasi Jepang dan sejarah militer kota tersebut, serta menumbuhkan rasa kebanggaan nasional dan patriotisme yang lebih kuat.

Museum Perang Perlawanan Hong Kong Diresmikan dengan Fokus pada Pendidikan Patriotik — Para pengunjung terlihat di Museum Perang Perlawanan dan Pertahanan Pesisir Hong Kong (Hong Kong Museum of the War of Resistance and Coastal Defence) di Hong Kong, China selatan, pada 3 September 2024. (Xinhua/Departemen Layanan Informasi Pemerintah Daerah Administratif Khusus [Special Administrative Region/SAR] Hong Kong)

Pada upacara peresmian museum yang berganti nama tersebut, Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong John Lee menyebut museum itu sebagai “basis pembinaan yang penting” untuk memupuk patriotisme, khususnya di kalangan generasi muda.

Sang kepala eksekutif menyatakan bahwa pemerintah SAR Hong Kong akan berusaha keras untuk mendukung pendidikan patriotik, memperkuat kebanggaan nasional serta rasa tanggung jawab dan kepemilikan masyarakat.

Museum tersebut akan meluncurkan berbagai program publik, termasuk lokakarya buku bergambar mini Perang Perlawanan dan upacara pengibaran bendera Hari Nasional serta pertunjukan yang menampilkan latihan militer pada 1 Oktober mendatang. Museum tersebut juga akan bekerja sama dengan Perpustakaan Umum Hong Kong (Hong Kong Public Libraries) untuk menyelenggarakan serangkaian program penjangkauan melalui berbagai pameran, lokakarya, dan sesi pameran buku.

Berita Terkait : Ilmuwan China Temukan Cara Tingkatkan Hasil Panen Tanaman Tahan Panas