MPR Resmi Cabut TAP Gus Dur, Hilmy Muhammad: Ini Langkah Terbaik untuk Rehabilitasi Sejarah
Beritabaru.co — Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI telah resmi mencabut TAP MPR No. II tahun 2001 yang mengatur tentang K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, setelah melakukan Silaturahmi Kebangsaan bersama keluarga besar presiden ke-IV Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, MPR mengakui Gus Dur sebagai sosok inspiratif, pelopor pejuang demokrasi, hak asasi manusia, dan pluralisme di Indonesia.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gus Dur adalah sosok yang unik.
“Gus Dur memang unik, manusia yang multidimensi.”
Ia menekankan pentingnya kualitas seorang pemimpin yang tidak hanya terukur dari elektabilitas, tetapi juga dari visi jauh ke depan yang dimiliki Gus Dur.
Keluarga Gus Dur, yang diwakili oleh Nyai Sinta Nuriyah, menyambut baik keputusan MPR tersebut. Namun, ia berharap proses rekonsiliasi tidak dilakukan “setengah hati” dan berbasis pada prinsip keadilan, bukan hanya basa-basi politik.
“Kami berharap, hari ini menjadi langkah awal untuk kepentingan rehabilitasi nama baik Gus Dur sebagai Presiden RI,” tambahnya.
Menanggapi keputusan ini, Anggota DPD RI Propinsi Yogyakarta, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., menyatakan bahwa langkah yang dilakukan oleh MPR merupakan langkah terbaik bangsa ini. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut memberikan kepastian hukum bahwa tuduhan yang dialamatkan kepada Gus Dur tidak berlaku lagi.
“Semua tuduhan kepada Gus Dur tidak ada yang terbukti,” ujarnya.
Gus Hilmy juga menekankan pentingnya mengawal keputusan MPR ini dari berbagai aspek, termasuk dalam pendidikan dan sosial.
Ia menyoroti bahwa kesalahan yang dituduhkan kepada Gus Dur tidak terbukti di pengadilan, dan menyayangkan masih adanya narasi negatif yang berkembang di masyarakat.
“Harapan kami, apa yang sudah diputuskan MPR RI hari ini dapat diterima oleh semua elemen,” tegasnya, sambil mendukung usulan MPR untuk mengangkat Gus Dur sebagai pahlawan nasional.
Dengan keputusan ini, MPR RI berharap dapat membuka lembaran baru dalam sejarah bangsa, mengingat kembali jasa-jasa Gus Dur dan menjadikannya sebagai teladan bagi generasi mendatang.