Minyak dan Gas AS Berada pada Titik Terendah
Berita Baru, Internasional – Jumlah peralatan bor (rig) minyak dan gas yang beroperasi di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan terus berkurang sepanjang minggu ini karena industri energi sedang memangkas output dan pengeluaran permintaan yang dipicu oleh pandemi virus corona.
Pekan lalu, rig AS hanya berjumlah 4 unit, merupakan rekor terendah sejak 1940, menurut laporan penyedia layanan energi Baker Hughes Co (BKR.N) yang telah melacak jumlah rig sejak 1940. Data untuk minggu ini jatuh tempo setelah jam 1 siang (1700 GMT).
Permintaan bahan bakar di seluruh dunia telah menurun sekitar 30%, sehingga perusahaan melakukan pemotongan drastis untuk pengeluaran, merumahkan ribuan pekerja dan menutup produksi. Konsumsi bahan bakar telah meningkat secara perlahan dalam beberapa minggu terakhir, tetapi overhang pasokan diperkirakan akan berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Para pengebor telah memotong rata-rata 55 rig per minggu sejak pertengahan Maret setelah harga minyak mentah mulai anjlok karena coronavirus dan perang harga minyak singkat antara Arab Saudi dan Rusia.
“Kerusakan besar pada coronavirus dimulai pertengahan hingga akhir kuartal pertama, yang berdampak mulai dengan baik di seluruh drama serpih minyak utama AS,” analis di Enverus Rig Analytics mengatakan, mencatat jumlah rig turun 38% pada April dan 62% dari yang terakhir tahun.
Para analis memperkirakan perusahaan akan terus menarik rig untuk sisa tahun ini dan akan ragu untuk mengaktifkan banyak unit baru di tahun 2021 dan 2022.
Raymond James memproyeksikan jumlah rig minyak dan gas akan anjlok dari yang semula sekitar 800 rig pada akhir 2019 menjadi sekitar 400 pada pertengahan tahun dan 200 rig pada akhir 2020, dikutip dari laporan Reuters, Jumat (8/5).