Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Serangan di Bandara Yaman, Lima Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Serangan di Bandara Yaman, Lima Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka



Berita Baru, Internasional – Sebuah serangan terjadi di bandara Aden, Yaman, pada Rabu (30/12). Setidaknya lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.

Seperti dilaporkan oleh The Straits Times,  serangan tersebut terjadi tak lama setelah sebuah pesawat yang membawa pemerintahan baru yang dibentuk untuk Yaman tiba dari Arab Saudi.

Ledakan keras dan tembakan terdengar di bandara tak lama setelah pesawat tiba, kata saksi mata.

Anggota kabinet, termasuk Perdana Menteri Maeen Abdulmalik, serta Duta Besar Saudi untuk Yaman Mohammed Said al-Jaber, dipindahkan dengan aman ke istana presiden, kata saksi dan media Saudi.

“Kami dan anggota pemerintah berada di ibu kota sementara Aden dan semua orang baik-baik saja,” tweet Maeen Abdulmalik dari istana Maasheq.

“Tindakan teroris pengecut yang menargetkan bandara Aden adalah bagian dari perang yang dilancarkan terhadap negara Yaman dan orang-orang hebatnya.” sambungnya.

Sumber keamanan setempat mengatakan sebanyak tiga peluru mortir mendarat dan menghancurkan di aula bandara tersebut.

https://95362031cf40c420f8a2b74fcedc1b99.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-37/html/container.html Kabinet yang baru dibentuk mempersatukan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kelompok separatis yang menguasai wilayah selatan Yaman.

Kedua kelompok itu adalah faksi utama Yaman dalam aliansi yang berbasis di selatan dan didukung Saudi yang berperang melawan gerakan Houthi yang berpihak pada Iran yang mengontrol wilayah utara.

Sebuah video yang ditayangkan oleh saluran Al Arabiya milik Arab Saudi menunjukkan lusinan orang meninggalkan pesawat ketika ledakan pertama menghantam aula bandara.

Kota pelabuhan selatan Aden mengalami kekacauan setelah terjadi keretakan antara kelompok separatis dan pemerintahan Hadi.

Dewan Transisi Selatan (STC) separatis, yang ingin kemerdekaan bagi Yaman selatan, mendeklarasikan pemerintahan sendiri di Aden awal tahun ini.

Deklarasi tersebut memicu bentrokan dan mempersulit upaya PBB untuk membentuk gencatan senjata permanen dalam konflik di negara tersebut.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengumumkan awal bulan ini bahwa kabinet pembagian kekuasaan baru akan mencakup kelompok separatis.