Dari Akademisi ke Dunia Politik (Menelusuri Rekam Jejak Imam Muhlis, Calon DPRD Cilacap Dapil 6)
Berita Baru, Tokoh – “Politik itu suci, tidak kotor”, ungkap Imam Muhlis atau akrab disapa Cak Muhlis saat diwawancarai tim redaksi. Menurutnya, berdirinya Republik ini karena kesucian politik. NKRI ini lahir karena perjanjian dan kesepakatan politik, dalam Islam disebut al mitsaq al wathoni (wujud perjanjian kebangsaan). “Wujud perjanjian politik tertinggi di Republik ini adalah ideologi Pancasila, mirip Piagam Madinah/shahifatul madinah”. Kata Cak Muhlis.
Nah, atas dasar itu, Cak Muhlis mulai tertarik menekuni literatur politik sejak muda, bahkan Tesisnya mengambil konsentrasi seputar politik, hukum, dan Pancasila.
Perjalanan dan pengalaman hidupnya dalam dunia akademik dan politik tak dapat diragukan lagi. Pria bernama lengkap Imam Muhlis, S.H.I., M.H atau biasa dipanggil Cak Muhlis tak hanya berdiam diri menggeluti teori-teori saja, ia bertekad mengkombinasikan antara teori politik dengan realitas yang sesungguhnya. “Teori politik yang ada dalam buku itu perlu diuji di lapangan”, tegas Imam Muhlis.
Selain pendidikan formal yang ia geluti, Cak Muhlis juga merupakan seorang santri. Kurang lebih 6 tahun ia mengenyam pendidikan agama di Pesantren Raudlah-Najiyah, Sumenep. Selain itu, ia juga memperoleh gelar sarjana dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kemudian melanjutkan studinya pada program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta dengan konsentrasi bidang studi Hukum Tata Negara.
Diusianya yang cukup matang, dibekali pengalaman dan kecerdasan, menjadikannya figur yang patut dipertimbangkan dan dipilih, khususnya dalam kancah politik Kabupaten Cilacap. Kini, ia mendedikasikan dirinya sebagai calon DPRD Kabupaten Cilacap Dapil 6 (Kesugihan, Maos, Jeruklegi, Sampang) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Berikut beberapa pengalaman karir Imam Muhlis:
- Dosen Universitas Islam Madura Pamekasan,
- Dosen Institute Agama Islam NU Kebumen Jateng,
- Peneliti Program in Search of Balance (ISB) kerjasama Universitas GadjahMada dan Universitas Agder Norwegia,
- Dosen Universitas Nahdlatul Ulama al Ghazali (UNUGHA) Cilacap,
- Tim Peneliti Ensiklopedi Pamekasan: Alam, Masyarakat,dan Budaya, Pemkab Pamekasan- Fak. Ilmu Budaya UGM
- Tim Peneliti Ensiklopedia Radikal, Yayasan Lazuardi Birru, Jakarta,
- Tenaga Ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
- Tenaga Ahli Fraksi PKB DPRD Kab. Cilacap,
- Asisten Stafsus kemnaker RI,
- Tenaga Ahli DPR RI.
Tidak hanya itu, Imam Muhlis juga banyak menoreh prestasi dan penghargaan yang memukau, di antaranya: Meraih Beasiswa Riset Tesis pada Program In Search of Balance (ISB) kerjasama Universitas Gadjah Mada dan Universitas Agder Norwegia serta terpilih sebagai Karya Tulis Ilmiah terbaik dalam “Call for Paper: Ahmad Syafii Maarif dalam Perspektif”.
Cak Muhlis tidak hanya dikenal sebagai pengajar berpengalaman, tetapi juga seorang yang paham tentang hukum tata negara, selain itu ia juga penulis yang cukup produktif. Lebih dari 38 karya ilmiah yang telah dihasilkannya, tersebar di berbagai media cetak, membahas beragam topik yang relevan dan memberikan pandangan baru kepada pembaca.
Dengan pendidikan yang cukup, pengalaman kerja yang beragam, dan pencapaian yang gemilang, Cak Muhlis cukup menonjol sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan mewakili aspirasi masyarakat Cilacap, khususnya warga Dapil 6, yeng meliputi kecamatan Kesugihan, Maos, Jeruklegi, dan Sampang. “Politik adalah seni sekaligus disiplin ilmu tertinggi”, pungkasnya.