Mahasiswa di Gresik Bikin Alat Inovatif Nih, Detektor Suhu Tubuh Dilengkapi Notifikasi Suara
Berita Baru, Gresik – Pandemi Covid-19 tidak menjadi alasan bagi siapapun untuk terus berkreasi dan berinovasi. Hal itu dibuktikan oleh mahasiswa Universitas Qomaruddin (UQ) Gresik yang berhasil menciptakan sebuah inovasi berupa alat pendeteksi suhu tubuh dengan dilengkapi notifikasi suara.
Inovasi tersebut digagas oleh sekelompok mahasiswa UQ yang tengah melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik.
Nah, untuk pembuat alat tersebut, Ketua kelompok KKN, Putri menceritakan, ada beberapa modul untuk pengolah data, yakni dengan menggunakan mikrokontroler untuk pembaca suhu menggunakan sensor mlx90614 berjenis contactless yang tanpa menyentuh sensor suhu akan bisa terbaca.
Adapun untuk media penyimpanan suara dan pemutar suara menggunakan modul df player dan speaker 3 w, lalu ditambahkan penggunaan sensor ultrasonic yang di fungsikan sebagai sensor untuk mendeteksi keberadaan objek yang akan di ukur suhunya.
“Untuk menampilkan nilai suhu di gunakann LCD 16×2 yang semuanya dipasang dan dikonfigurasi, sehingga bisa berfungsi menjadi alat pengukur suhu tubuh contactless dengan notifikasi suara,” papar Putri.
Putri bersama teman-teman kelompoknya berharap, alat pengukur suhu tubuh dilengkapi suara karyanya ini bisa membantu masyarakat meminimalisir dan menekan penyebaran Covid-19.
“Alat pengukuran suhu tubuh ini dirasa sangat penting pada masa pandemi seperti saat ini, bila memang suhu tubuhnya melebihi maka setidaknya bisa lebih awal untuk segera melakukan pemeriksaan,” terang Putri.
Selaku dosen pembimbing, Mohamad Hariyadi dan Anik Rufaidah merasa bangga atas karya yang diciptakan mahasiswa didiknya. Menurutnya, alat ini sebagai bukti kepedulian mahasiswa atas kondisi sosial saat ini.
“Tentu kami ingin alat ini bisa berguna bagi masyarakat untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir, dan kami sangat bangga mahasiswa kami bisa menciptakan alat ini,” terangnya.
Tak berhenti disitu, dia pun optimis alat ini kedepannya bisa diproduksi lebih banyak, sehingga bisa digunakan di tempat-tempat tertentu yang berpotensi menjadi keluar masuk orang.
“Jika ada yang berminat atau dari pemerintah ada yang mau bekerjasama bisa kita produksi masal,” tutupnya.
Selanjutnya, alat pengukur suhu tubuh hasil karya mahasiswa UQ Gresik tersebut diserahkan kepada pemerintah Desa Leran agar digunakan dengan semaksimal mungkin sesuai dengan fungsinya.