Luhut Tegaskan Komitmen Indonesia Tangani Sampah Laut
Berita Baru, Jakarta – Sampah laut menjadi perhatian khusus bagi organisasi dunia yang didukung penuh dalam KTT G 20. Sekitar 38 organisasi berkumpul di Bali melakukan kegiatan “Beating Plastic Pollution from Source to Sea”, pada 3-4 November 2022. Mereka berjanji untuk menciptakan ekonomi plastik sirkular dengan salah satunya mengenai sampah plastik laut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) menegaskan komitmen tersebut diperkirakan mencapai dan berdampak langsung pada lebih dari 34 juta orang. Selain itu ia juga kembali menegaskan komitmen kuat RI untuk menangani masalah sampah laut.
“Saya sangat menghargai semua komitmen yang telah kita buat hari ini, di mana sekitar 38 organisasi berkumpul dan berjanji untuk menciptakan ekonomi plastik sirkular. Komitmen tersebut diperkirakan mencapai dan berdampak langsung pada lebih dari 34 juta orang dan valuasi kurang lebih dari Rp1 triliun (setara dengan sekitar 66,7 juta dolar AS),” kata kata Luhut, Jum’at (4/11).
“Saya percaya apa yang telah kita capai bersama dapat menunjukkan kepada dunia bahwa kita telah mencapai tindakan nyata, melampaui kata-kata. Saya menyadari sepenuhnya bahwa acara ini merupakan momentum penting untuk menunjukkan komitmen bersama kita dalam memerangi sampah plastik laut. Oleh karena itu, saya pastikan juga untuk menunjukkan kepada anda komitmen saya untuk memastikan semua kebijakan dan program terkait penanganan sampah laut dilaksanakan dengan baik,” sambungnya.
Luhut menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak inisiatif dan pemimpin yang mendorong aksi plastik dan menyatukan pemangku kepentingan dan upaya yang beragam ini untuk menyalurkan solusi kolaboratif akan sangat penting dalam memajukan pergeseran sistemik menuju ekonomi plastik sirkular.
Salah satunya melalui National Plastic Action Partnership (NPAP) untuk mendukung tujuan nasional dalam mengurangi 70 persen polusi plastik laut pada tahun 2025 dan untuk memberi contoh kepada dunia. NPAP Indonesia telah berkembang dan tumbuh menjadi platform multi stakeholder lokal yang menyatukan para pembuat kebijakan, pakar, pemimpin bisnis, pengusaha, dan organisasi masyarakat sipil terkemuka di negara ini.
“Saya sangat optimis dengan kemitraan ini, kami membangun fondasi sistematis untuk memperkuat kerja kontributor individu, menghubungkan para pemimpin kunci untuk berkolaborasi dalam bidang minat bersama dan memimpin implementasi peta jalan aksi dan investasi Indonesia,” ujarnya.
Luhut juga meyakini kolaborasi ini akan jadi momentum yang baik untuk menjawab tantangan global untuk mengalahkan polusi plastik. “Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia siap mengambil bagian dari babak baru ini,” tegas Luhut.