Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PBNU

Lakpesdam PBNU Roadshow Bedah Buku Ismail Fajrie



Berita Baru, Jakarta – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU menggelar roadshow bedah buku “What Is Religious Authority?” karya Prof Ismail Fajrie Alatas.

Kegiatan ini melibatkan empat kampus di Pulau Jawa, dimulai dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada Selasa, 27 Februari 2024. Kemudian, dilanjutkan di Universitas Trunojoyo Madura pada 28 Februari 2024, UIN KHAS Jember pada 29 Februari 2024, dan UIN Raden Mas Said Surakarta pada 1 Maret 2024.

Tujuan dari roadshow ini adalah untuk mendiskusikan dan memahami pandangan unik Prof Ismail Fajrie Alatas, seorang antropolog dan sejarawan dari New York University, terhadap otoritas keagamaan dalam Islam.

Pengurus PP Lakpesdam NU, Dr.Phil Syaifudin Zuhri, mengungkapkan bahwa buku ini memiliki nilai diskusi yang tinggi.

“Buku ini merupakan karya akademik yang sangat penting untuk didiskusikan. Sebagai antropolog sekaligus sejarawan, Ismail Fajrie Alatas berhasil mencetuskan gagasan genuine tentang kerja artikulasi Islam di Jawa. Karya ini akan menjadi karya ‘classic’ yang harus dibaca oleh sarjana yang mengkaji Islam dan Indonesia” ujar pria yang juga Wakil Rektor II UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini.

Dalam bukunya, Ismail Fajrie Alatas menelusuri pergerakan para wali dan ulama Bâ ‘Alawî dari Hadramaut, Yaman ke Jawa, Indonesia, sejak abad ke-18 hingga saat ini. Para tokoh ini dikenal melintasi medan kultural yang kompleks, membangun saluran untuk menyampaikan ajaran Nabi Muhammad Saw. beserta perwujudan sosialnya sebagai sunnah.

Buku ini tidak hanya menawarkan sudut pandang baru terhadap Islam, tetapi juga menantang konsepsi umum tentang apa artinya menjadi Muslim. Buku ini menyoroti bahwa kerja penerjemahan, mobilisasi, kolaborasi, dan kompetisi yang berkesinambungan merupakan dinamika yang memberikan Islam kekuatan dan keragaman.

“Bedah buku ini merupakan bagian dari cara kita menjaga tradisi akademik,” kata Udin, sapaan akrab Syaifudin Zuhri, yang juga menjabat sebagai Dosen di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.