Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kronologi Aksi Demonstrasi Bakar Kantor Bupati Pohuwato
Kantor Bupati Pohuwato dibakar (Foto: Detik.com)

Kronologi Aksi Demonstrasi Bakar Kantor Bupati Pohuwato



Berita Baru, Jakarta – Aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada Kamis (21/9/2023) berakhir dengan ricuh yang merusak kantor bupati dan kantor DPRD Pohuwato. Demonstrasi ini dipicu oleh tuntutan pembayaran ganti rugi lahan yang tidak ditanggapi oleh perusahaan tambang.

Pertama-tama, massa aksi berkumpul di kantor perusahaan tambang dengan harapan untuk bertemu perwakilan perusahaan. Namun, ketika tak ada perwakilan yang muncul, mereka akhirnya merusak kantor perusahaan tersebut.

Setelah itu, demonstrasi berlanjut ke kantor DPRD setempat, dengan harapan anggota dewan akan mendengarkan dan memberikan solusi atas tuntutan ganti rugi lahan. Sayangnya, pimpinan DPRD Pohuwato tidak ada di tempat, sehingga emosi massa semakin memuncak, berujung pada aksi anarki dengan merusak kantor legislatif daerah tersebut.

Tak menyerah, para pendemo kemudian menuju kantor Bupati Pohuwato untuk menyampaikan aspirasi mereka dan berharap bisa bertemu dengan bupati. Namun, juga di sini, mereka tidak berhasil bertemu dengan bupati dan akhirnya emosi mereka meledak dengan membakar kantor bupati.

Akibat kerusuhan yang terjadi selama demonstrasi ini, polisi telah menangkap 40 orang. Saat ini, mereka sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk mendalami peran masing-masing dalam kerusuhan tersebut.

Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Desmont Harjendro, mengungkapkan bahwa belum ada penetapan tersangka atau peran pasti dari mereka yang diamankan. Namun, mereka diamankan karena terlihat memberikan hasutan dan terlibat dalam aksi anarki selama unjuk rasa.

Di sisi lain, Desmont juga mengungkapkan bahwa aksi demonstrasi yang berujung ricuh tersebut menyebabkan 11 personel Polri mengalami luka. Delapan personel mengalami luka ringan, sementara tiga lainnya mengalami luka berat.

Untuk mengamankan demo tersebut, 200 personel Brimob Polda Sulawesi Utara dikerahkan ke Polda Gorontalo. Wakapolda Gorontalo, Brigjen Pudji Prasetijanto Hadi, menjelaskan bahwa penambahan pasukan Brimob dari Polda Sulut dilakukan untuk membantu mengamankan unjuk rasa di Kabupaten Pohuwato dan memastikan agar aksi tersebut berjalan aman dan terkendali.