KPK Harap Mentan Penuhi Panggilan Pekan Depan
Berita Baru, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dapat memenuhi panggilan pekan depan.
Diketahui, KPK menjadwalkan pemanggilan ulang Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam proses penyelidikan dugaan korupsi di Kementan. KPK telah tiga kali melayangkan surat pemanggilan.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri memandang rugi apabila politikus NasDem itu tak memberikan keterangan awal dalam penyelidikan kasus ini.
“Namun demikian, tentu sebenarnya rugi bagi dirinya bila tidak hadir pada kesempatan yang telah diberikan oleh tim penyelidik tersebut,” kata Ali Fikri, Jumat (16/6).
“Kesempatan untuk menjelaskan dan memberikan keterangan awal penting sehingga kami dapat analisis lebih lanjut,” sambungnya kemudian
Ali menegaskan, dalam penyelidikan, KPK bekerja dengan mengumpulkan sejumlah bukti serta memintai keterangan dari sejumlah pihak.
Adapun status Syahrul saat ini bukan saksi, melainkan terperiksa, sehingga tak akan ada upaya pemanggilan paksa yang akan dilakukan.
“Ini kan undangan pada permintaan keterangan yang artinya kami sdang kumpulkan bahan keterangan. Secara normatifnya masih terperiksa bukan saksi. Kalau saksi dan tersangka ada upaya paksanya,” ucapnya.
“Dalam proses penyelidikan tidak ada upaya panggil paksa seperti di proses penyidikan, penuntutan maupun persidangan,” tambah Ali Fikri.
Mentan Syahrul Yasin Limpo Tak Penuhi Panggilan KPK
Penyelidikan ini merupakan proses awal yang dilakukan KPK dalam mengusut dugaan tindak pidana korupsi. Belum ada tersangka yang ditetapkan oleh KPK jika suatu kasus masih dalam proses penyelidikan.
Syahrul Yasin Limpo tidak memenuhi undangan atau panggilan permintaan keterangan dari KPK pada hari ini karena mengikuti acara G20 di India.
Syahrul Yasin Limpo juga meminta agar pemanggilannya dijadwalkan ulang pada 27 Juni, namun KPK meminta Mentan hadir pada 19 Juni.
“Kami menghadiri pertemuan para Menteri Pertanian G20 di India. Indonesia yang telah dipercaya sebagai Presidensi G20 Tahun 2022 tentu saja sepatutnya hadir dalam penutupan perhelatan Internasional tersebut,” kata Syahrul Yasin Limpo.
“Dalam kegiatan tersebut, Indonesia sebagai Troika bersama India dan Brasil akan memberikan pernyataan sekaligus penyerahan estafet keketuaan pada Brasil yang akan menjadi Presidensi tahun 2024 nanti,” terang Syahrul.
Setelah menghadiri acara G20 di India, Syahrul Yasin Limpo juga akan mengunjungi Republik Rakyat China (RRC) dan Korea Selatan. Dia akan membahas soal kerja sama modernisasi pertanian.
“Jadi kami belum bisa memenuhi undangan KPK hari ini sama sekali bukan karena urusan pribadi, tetapi dalam rangka menjalankan tugas Negara,” terangnya.
“Namun kami pastikan tetap menghormati KPK dan mengajukan permintaan agar dapat diperiksa pada hari Selasa, 27 Juni 2023,” sebut Syahrul.