Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Manifestasi Des Albanais près du pont qui relie le sud et le nord de Mitrovica, à Mitrovica, au Kosovo. Foto: Reuters/Ognen Teofilovski.
Manifestasi Des Albanais près du pont qui relie le sud et le nord de Mitrovica, à Mitrovica, au Kosovo. Foto: Reuters/Ognen Teofilovski.

Kosovo Siap Lakukan Pemungutan Suara Baru, Syaratnya Kekerasan Harus Diakhiri



Berita Baru, Pristina – Kosovo siap lakukan pemunguta suara baru di empat kota mayoritas Serbia utara setelah kerusuhan, tetapi langkah-langkah lain perlu diambil sebelum itu, menurut Menteri Luar Negeri Kosovo Donika Gervalla-Schwarz.

Kekerasan telah berkobar sejak pihak berwenang Kosovo menempatkan walikota etnis Albania di kota setelah terpilih dengan jumlah pemilih hanya 3,5 persen.

 membuat marah orang Serbia yang merupakan mayoritas di wilayah tersebut dan yang telah memboikot pemilihan lokal.

Gervalla-Schwarz, berbicara pada hari Selasa setelah bertemu dengan menteri luar negeri Ceko di Praha, mengatakan diakhirinya kekerasan adalah syarat pertama untuk mempertimbangkan pemilu baru.

“Ya, kami terbuka untuk pemilihan di empat kotamadya itu tetapi untuk mengadakan pemilihan baru kami membutuhkan langkah-langkah di antaranya,” katanya, dilansir dari Reuters.

Dia mengatakan Kosovo juga membutuhkan “komitmen dari Serbia bahwa mereka tidak akan lagi mengancam warga Serbia di Kosovo untuk tidak berpartisipasi dalam pemilihan”, menambahkan bahwa orang tidak boleh merasakan ancaman kekerasan massa.

Bala bantuan untuk pasukan penjaga perdamaian NATO mulai tiba di Kosovo minggu ini setelah kerusuhan.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan yang diakui secara internasional dari Serbia pada 2008, meskipun ditolak oleh Beograd.

Warga Serbia di utara Kosovo mencari otonomi untuk wilayah mereka di bawah kesepakatan 2013 yang belum dilaksanakan.

Pekan lalu, seorang pembantu Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic, mendorong Serbia untuk menarik pasukan bersenjata yang ditempatkan di dekat perbatasan dan mendesak pengunjuk rasa untuk tetap damai.