FITRA Pertanyakan Komitmen Jokowi Pada Pemberantasan Korupsi
Beritabaru.co, Jakarta – Lima pokok kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan melalui pidato politik dalam acara Visi Indonesia, di Sentul, Minggu (14/7) kembali mendapatkan sorotan.
Kali ini Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Sekjen FITRA), Misbah Hasan, yang berkomentar. Ia menilai pidato Presiden Jokowi sengaja tidak menyinggung soal pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Pidato itu menurutnya hanya menyoroti soal pungli-pungli recehan, sedangkan kasus-kasus korup kelas kakap seperti BLBI dan Bank Century tidak disebut sama sekali.
“Disinilah nampak bahwa komitmen Jokowi terkait pencegahan dan pemberantasan korupsi masih sangat lemah dan perlu dipertanyakan”. Ucap pria kelahiran Jepara itu menerangkan.
Kasus pungli, menurutnya, sebenarnya bisa diatasi dengan penyederhanaan perijinan, sehingga punya dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Syaratnya investasi yang akan dijalankan harus ramah lingkungan, transparan dan bertanggungjawab.
Ia mencontohan, saat ini investasi pengembangan pembangkit listrik tenaga uap/angin/panas bumi, masih harus melalui 58 perijinan yang musti diurus. Ini yang perlu dipangkas.
“Pungli tetap harus diberantas, tapi yang tidak muncul kemarin adalah komitmen Jokowi untuk memperkuat KPK, melindungi organisasi masyarakat sipil yang bergerak di isu pemberantasan korupsi, dan penyelesaian kasus korupsi besar”. Ujarnya penuh semangat.
Meskipun begitu, Misbah juga mengapresiasi komitmen Jokowi untuk penguatan SDM. Menurut dia, anggaran negara memang harus diperuntukkan bagi pemenuhan hak rakyat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Penulis : Priyo Atmojo