Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Konferensi APTF ke-14 Dibuka, INDEF Tekankan Pentingnya Kerjasama Internasional Hadapi Krisis
Foto dari kiri ke kanan, Direktur Program INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Dr Esther Sri Astuti; President ITIC (International Tax and Investment Center) Daniel Witt; Pendiri INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Prof Didik J Rachbini dan Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. K.H. Ma’ruf Amin resmi membuka acara 14th Annual Conference Asia-Pacific Tax Forum 2023 dengan memukul gong. (Foto: Dokumen INDEF)

Konferensi APTF ke-14 Dibuka, INDEF Tekankan Pentingnya Kerjasama Internasional Hadapi Krisis



Berita Baru, Jakarta – Konferensi tahunan Asia Pacific Tax Forum (APTF) ke-14 yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dan Malaysian Association of Tax Accountants (MATA) telah dibuka pada Rabu, 3 Mei 2023

Dalam sambutannya, Direktur Program INDEF Esther Sri Astuti mengemukakan pentingnya kerjasama internasional yang efektif untuk merespon krisis dalam rangka memperluas ruang fiskal melalui peningkatan penerimaan pajak.

Selain itu, menurutnya juga dalam rangka pencegahan penghindaran pajak dan kebocoran arus keuangan ilegal untuk mencapai kondisi perpajakan yang adil dan merata di setiap kegiatan ekonomi di tingkat global. 

“Pada saat yang sama, pemerintah di kawasan perlu menyeimbangkan tujuan pendapatan dengan kondisi yang mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Sri Astuti, dikutip dari keterang tertulisnya, Jum’at (5/5).

Pada kesempatan ini pula Direktur Program INDEF Esther mengemukakan bahwa Pandemi Covid-19 mengubah perpajakan dalam 3 cara. Pertama, pajak berperan dalam membantu pemenuhan kebutuhan dasar seperti pemberian bantuan langsung tunai. 

“Pajak mengurangi ketimpangan ekonomi melalui pajak progresif,” ujar Sri Astuti.

Kedua, saat ekonomi dunia pulih, perpajakan juga akan berperan. Meskipun banyak dukungan, baik dalam bentuk bantuan keuangan internasional langsung maupun dalam bentuk keringanan hutang.

“Peningkatan kapasitas perpajakan tetap diperlukan untuk meningkatkan penerimaan negara sehingga dapat  mendukung pembangunan,” jelasnya.

Ketiga, transparansi, termasuk pemantauan pendapatan domestik, bantuan dan pengeluaran, keduanya akan menjadi sangat penting. 

“Bagi kelompok negara ini, upaya substansial untuk membangun kapasitas pajak merupakan inti dari strategi pembangunan yang ditujukan untuk mencapai SDGs,” tegas ujar Sri Astuti.

Sebagai tambahan informasi, pembukaan Konferensi tahunan Asia Pacific Tax Forum (APTF) ke-14 ini dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Wapres berkesempatan menyampaikan pidato pembukaan dan membuka acara APTF secara resmi.