Kondisi Sudan Mengkhawatirkan, Panglima TNI: 291 WNI Segera Dievakuasi
Berita Baru, Jakarta – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut dari informasi yang diterima, kondisi Sudan saat ini telah dalam tahap mengkhawatirkan akibat pertempuran.
Kondisi itu menjadi berbahaya bagi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana. Oleh sebab itu, TNI telah menyiapkan tim untuk melakukan evakuasi WNI dari Sudan.
Menurut Panglima Yudo, setidaknya terdapat 291 WNI yang didominasi wanita dan anak-anak akan didahulukan untuk segera dievakuasi. Mereka saat ini sudah berada di Port Sudan.
“Ada kurang lebih 291 yang sudah stand by di Port Sudan dan ini dari Kemlu (Kementerian Luar Negeri) diutamakan yang tadi. Ada ibu hamil, ada yang sakit juga, ada orang tua dan anak-anak,” kata Yudo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (24/4).
Dijelaskan Yudo, ratusan warga Indonesia itu akan dievakuasi ke Jeddah, Arab Saudi, terlebih dahulu sebelum diterbangkan ke Indonesia.
“Mungkin nanti akan kita dahulukan itu. Makannya nanti ada tim 39 orang nanti yang akan memisahkan mereka untuk mana yang lebih dulu. Tentunya hanya perjalanan 45 menit, sehari bisa selesai kalau situasinya aman tentunya, situasinya mendukung. Kalau 45 menit bolak-balik dua tiga kali kan bisa. Saat ini kan bisa mengangkut 100,” jelasnya.
Yudo mengatakan sebanyak 39 anggota TNI akan berangkat ke Sudan, Selasa (25/4). Mereka terdiri dari dokter, Badan Intelijen Strategis (BAIS) hingga Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat).
Kondisi Sudan Mengkhawatirkan
Panglima Yudo menyebut kondisi Sudan saat ini telah dalam tahap mengkhawatirkan akibat pertempuran. Kondisi itu menjadi berbahaya bagi warga Indonesia yang tinggal di Sudan
“Konflik bersenjata di Sudan sudah semakin mengkhawatirkan. Kondisi ini dapat membahayakan para WNI yang saat ini berada di Sudan,” kata Yudo.
Menurut Yudo, konflik di Sudan telah melibatkan militer dan paramiliter. Dia menyebut seluruh warga Indonesia yang ada di Sudan harus segera dievakuasi dalam pekan ini.
“Kemungkinan besar karena itu sesama militer dan paramiliter tentunya sangat besar potensinya (ancaman) sehingga kemarin kan ada jeda kemanusiaan, istilahnya gencatan senjata untuk memberikan ruang bagi WNA dievakuasi,” ujarnya.
“Rata-rata kemarin ada informasi lagi dari Jeddah itu ternyata ada serangan lagi, makanya kita kirim tim Kopasgat yang nantinya akan mengamankan di bandara tempat untuk evakuasi,” lanjut Yudo.
39 prajurit TNI akan diberangkatkan ke Sudan pada Selasa (25/4). Puluhan prajurit itu mengemban misi kemanusiaan untuk segera melakukan evakuasi terhadap warga negara Indonesia di Sudan.