Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

DWP Kemendes Dorong Kades Manfaatkan Dana Desa untuk Penurunan Stunting
Penasihat DWP Kemendes PDTT, Lilik Umi Nashriyah beserta jajaran pengurus DWP melakukan kunjungan Sosialisasi percepatan penurunan Stunting di Desa Jatimulyo, Lampung Selatan, Selasa, (7/3). (Foto: Kemendes PDTT)

DWP Kemendes Dorong Kades Manfaatkan Dana Desa untuk Penurunan Stunting



Berita Baru, Lampung – Stunting dan gizi buruk merupakan masalah gizi kronis yang masih menjadi perhatian di Indonesia. Sehingga sangat penting dilakukan upaya pencegahan, terutama melalui pemberian asupan gizi yang cukup hingga peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang dan sehat.

Turut menyoroti masalah tersebut, Penasehat Dewan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Lilik Umi Nashriyah mendorong agar Dana Desa bisa dimanfaatkan untuk itu. 

Bagi Lilik, pertumbuhan bayi yang baik dan sehat menentukan kualitas generasi di masa depan. Oleh sebab itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus terus dioptimalkan sedini mungkin karena Indonesia akan memiliki bonus demografi yang puncaknya pada 2030-2035. 

Dia juga meminta kepala desa sebagai nahkoda pembangunan di tingkat desa untuk tidak lengah dan terus memperbaiki serta mengatur kualitas gizi pada ibu hamil di desanya. Langkah ini bisa dilakukan dengan penurunan stunting menggunakan dana desa. 

“Tolong ibu-ibu kepala desa, saya titip no one left behind. Kalau ada warga Anda yang stunting, berarti pak Kepala Desanya perlu disentil. Karena dana desa boleh dipakai untuk penambahan gizi dan penurunan stunting,” kata Lilik, dalam sosialisasi percepatan penurunan stunting tingkat desa di Lampung Selatan, Lampung, Selasa (7/3).

Dalam kesempatan itu Lilik juga meminta Bupati, sebagai inisiator percepatan penurunan masalah stunting, harus secara intensif melakukan koordinasi serta pengawasan atas realisasi program yang telah matang dicanangkan.

“Saya titip Bu Bupati, kalau ada warga desanya yang masih stunting, tolong bu Kadesnya disentil, biar Bu Kadesnya ganti menyentil Pak Kadesnya, gitu,” tegasnya.

Lilik pun menjelaskan, dalam proses penanganannya perlu dukungan serta peran aktif seluruh stakeholder terkait dalam mensukseskan target program nasional penurunan stunting. Sesuai dengan perintah presiden yang mengimbau kepala daerah turut memberikan afirmasi kebijakan terhadap langkah percepatan penurunan stunting. 

“Tolong ya, anak-anak kita adalah masa depan negara kita, masa depan bangsa kita. Maka, kualitas bangsa kita di masa depan adalah tergantung pada balita kita saat ini,” tegasnya.

Meski demikian, dia menyebut bahwa peran dan kepedulian keluarga merupakan faktor utama dalam menjaga kualitas pertumbuhan pada anak, baik sebelum maupun sesudah kelahiran.

“Dengan begitu, diperlukan intervensi stunting baik sebelum maupun sesudah kelahiran, pre dan postnatal,” ujarnya.

Dalam sosialisasi tersebut, Lilik didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Eka Riantinawati, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto.

Selanjutnya Ketua Komisi I DPRD Lampung Selatan Bambang Irawan, Ketua DWP Lampung Selatan Yani Thamrin, Camat Jati Agung Firdaus Adam, dan Kepala Desa Jati Mulyo Sumardi.