Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KLHK Ungkap Kunci Utama Gerakan Sedekah Sampah: Kolaborasi dan Inovasi
Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) di Kabupaten Jombang. (Foto: Dok Istimewa)

KLHK Ungkap Kunci Utama Gerakan Sedekah Sampah: Kolaborasi dan Inovasi



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan bahwa kolaborasi dan inovasi menjadi kunci utama dalam gerakan sedekah sampah, guna menyelesaikan persoalan sampah di Indonesia.

“Gerakan Sedekah Sampah mengajak semua pihak mulai dari pemerintah daerah, komunitas agama, hingga masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pengelolaan sampah,” kata Direktur Penanganan Sampah KLHK Novrizal Tahar, Sabtu (18/3), sebagaimana dikutip dari Antara.

Novrizal mengatakan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia telah diluncurkan sejak tahun 2021 dan hingga saat ini terus mengalami perkembangan yang pesat.

“KLHK sangat mengapresiasi berbagai inovasi dan kolaborasi yang telah dilakukan oleh seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dalam mengembangkan gerakan sedekah sampah,” ujarnya.

Ia kemudian menyebut salah satu contohnya, adalah gerakan sedekah sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang bersama Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).

“Kemarin kami hadir dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2023 di Jombang sekaligus pencanangan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia atau GRADASI dan SmartCard beresin sampah,” terangnya..

Bagi Novrizal, Pemkab Jombang telah melakukan pergerakan dan pengelolaan sampah dengan baik, salah satunya melalui gerakan sedekah sampah yang terintegrasi dengan sistem IT dan bank sampah induk.

“Selain itu, nilai ekonominya langsung dicatatkan bekerjasama dengan Baznas. Kami sangat mengapresiasi inovasi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang, jika sistem ini bisa diangkat ke level nasional maka akan secara sistemik, terstruktur dan masif mendorong gerakan sedekah sampah,” katanya.

Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab menambahkan bahwa persentase penanganan sampah di Kabupaten Jombang saat ini mencapai 28 persen dan pengurangan mencapai 13,5 persen.

Dijelaskan Mundjidah Wahab, beragam inovasi dan penguatan partisipasi masyarakat terus dilakukan melalui berbagai program yang diinisiasi bersama masyarakat. 

“Antara lain penggunaan aplikasi beresin sampah, gerakan sedekah sampah, pengembangan kampung minim sampah, konsep bank sampah mandiri terintegrasi dan lain sebagainya,” katanya.

Diketahui, Gerakan Sedekah Sampah Indonesia di Kabupaten Jombang, diinisiasi oleh Pondok Pesantren Mambaul Hikam dengan melibatkan 80 pondok pesantren, madrasah, dan komunitas lintas agama.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Jombang juga telah bekerjasama dengan Baznas, Dewan Masjid Indonesia, organisasi agama, dan lembaga Pendidikan untuk gerakan ini.