Kemendikbud Borong Dua Penghargaan dalam Ajang AHI 2019
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berhasil meraih dua kategori penghargaan Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2019 yang diselenggarakan oleh Humas Indonesia, anggota Public Relation Indonesia Award (PRIA). Dua penghargaan yang diraih tersebut untuk kategori Ruang Pelayanan Informasi Publik Terinovatif, dan kategori Terpopuler di Media Online.
Penghargaan tersebut diberikan di Balai Kota Tangerang, Banten, Jumat malam (30/08). “Hari ini sangat berbahagia sekali, kita bangga sekali mendapat penghargaan luar biasa sebagai wujud apresiasi atas kerja keras teman-teman di Kemendikbud yang berada di balik kesuksesan tersebut,” demikian disampaikan Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Kemendikbud, Ahmad Mahendra, sesaat setelah menerima penghargaan tersebut.
Kemendikbud sejalan dengan moto AHI 2019 “Sinergi Membangun Reputasi”, Mahendra mengatakan bahwa ia sependapat dengan tema tersebut. Kepuasan publik terhadap layanan yang diberikan sebuah instansi, dikatakannya, memiliki pengaruh besar terhadap reputasi instansi tersebut. “Hal ini tidak terlepas dari peran humas yang terus aktif dalam membangun komunikasi yang baik dengan para pemangku kebijakan untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat dan membangun reputasi yang baik,” ujarnya.
Reputasi baik, kata Mahendra, sangat mungkin diperoleh dari kinerja yang sungguh-sungguh ketika melayani publik. “Kenyataan menunjukkan, kalau layanan publiknya inovatif, bagus, maka (reputasi) kementeriannya juga bagus. Saya bangga, pertahankan prestasi ini, dan semoga dapat kita tingkatkan,” harapnya.
Selain di bidang layanan publik, Kemendikbud juga memperoleh penghargaan sebagai kementerian yang terpopuler di media online. “Saya senang sekali karena ini hasil kerja keras kita semua terutama teman-teman yang ada di BKLM. Saya tahu betul mereka sangat berdedikasi, setiap hari bekerja sangat keras, ya inilah hasilnya. Ke depan, kita harus tetap tingkatkan semangat kerja kita,” pesannya.
Ia berharap, Kemendikbud dapat terus menyelaraskan layanannya sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. “Kita harus memacu teman-teman kita karena ini kerja tim. Kita harus membuat terobosan-terobosan sehingga memberikan peluang sebesar-besarnya pada siapapun di tim kita, di kementerian kita, untuk meningkatkan layanan publik,” tutur Mahendra.
Ia mengajak seluruh jajarannya untuk terus berinovasi supaya tahun depan Kemendikbud bisa meraih penghargaan lebih banyak lagi. “Saya pikir tahun depan kita bisa raih kategori kementerian terinovatif atau kategori lainnya. Kita harus coba, saya yakin kita bisa ikut. Pesan saya, tetap semangat, bangga terhadap diri sendiri, tingkatkan potensi kita, kita pasti bisa,” ucapnya penuh optimis.
Kompetisi Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2019 adalah ajang kompetisi kinerja humas pemerintah (government public relations/GPR) di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD se-Indonesia.
AHI adalah barometer pencapaian kinerja tertinggi kinerja departemen/bagian humas/dinas kominfo. Kehadiran kompetisi ini diharapkan dapat mendorong terciptanya humas yang strategis dan kontributif bagi reputasi positif segenap institusi publik dan perusahaan milik negara/daerah.
Penjurian AHI 2019 dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari Maria Wongsonagoro (pakar public relations), Emilia Bassar (pakar komunikasi dan Branding), Asmono Wikan (founder dan CEO PR Indonesia Group), John Fresley (mantan Ketua Komisi Informasi Pusat/Institut Pemerintahan Dalan Negeri), dan Zinnia Nizar (Vice President Internasional Council of Design).
Pada kesempatan ini, Asmono Wikan, mengatakan bahwa aktivitas humas adalah kerja strategis yang ditujukan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan organisasi. “Dibalik perannya ada tanggung jawab besar untuk mengelola pengetahuan untuk mendukung kinerjanya bagi organisasinya dan turut serta membangun bangsa,” ujarnya. [DA/Siaran Pers]