Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertepuk tangan saat Hwasong-18 lepas landas. Foto: KCNA.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertepuk tangan saat Hwasong-18 lepas landas. Foto: KCNA.

Kegembiraan Kim Jong Un Saat Korea Utara Tembakkan Rudal AntarBenua Hwasong-18



Berita Baru, Pyongyang – Kegembiraan Kim Jong Un saat Korea Utara tembakkan rudal antarbenua Hwasong-18 terlihat jelas. Ia bertepuk tangan, dan terlihat senang dengan peluncuran ICBM tipe baru itu pada Rabu (12/7).

Dalam balutan setelan putih dan ditemani oleh istri dan ajudan kunci, Kim secara pribadi mengawasi uji coba kedua ICBM, yang disebut sebagai “sistem senjata inti dari kekuatan strategis”, menurut laporan media resmi Korea Utara, KCNA.

Mengekspresikan kepuasan besar atas hasil uji tembak, Kim Jong Un mengapresiasi kerja militer Korea Utara, dengan mengatakan keberhasilan itu “menunjukkan kekuatan DPRK” dan “berfungsi sebagai langkah penting lainnya dalam mengembangkan kekuatan strategis DPRK.”

Sebelumnya, rudal tersebut sebelumnya diuji oleh Korea Utara pada bulan April. Pada saat itu, rudal berhasil terbang sejauh 1.001 kilometer dengan ketinggian maksimum 6.648 km sebelum jatuh ke Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Kegembiraan Kim Jong Un Saat Korea Utara Tembakkan Rudal AntarBenua Hwasong-18. Foto: KCNA.
Kegembiraan Kim Jong Un Saat Korea Utara Tembakkan Rudal AntarBenua Hwasong-18. Foto: KCNA.

Dalam peluncuran pada hari Rabu itu, KCNA mengatakan bahwa peluncuran tersebut merupakan “ledakan besar” yang mengguncang “seluruh planet”.

“Rudal tersebut melakukan perjalanan hingga ketinggian maksimum 6.648,4 km dan terbang sejauh 1.001,2 km selama 4.491 detik sebelum secara akurat mendarat di area yang telah ditentukan di perairan terbuka di lepas Laut Timur Korea,” kata KCNA.

Uji tembak itu dilakukan berdasarkan penilaian strategis Korea Utara pada masa genting dan pada saat situasi keamanan militer di semenanjung Korea memanas.

Mengacu pada apa yang disebutnya “situasi yang tidak stabil” di Semenanjung Korea, Kim juga meminta “upaya yang lebih intensif” untuk meningkatkan persenjataan nuklir Korea Utara.

Konfirmasi atas peluncuran tersebut, yang dilaporkan oleh Korea Selatan dan Jepang pada hari Rabu, terjadi di tengah memburuknya hubungan antara kedua Korea.

Kim telah memerintahkan peningkatan pengembangan senjata, sementara Seoul telah meningkatkan kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat.

Seoul menggambarkan peluncuran pada hari Rabu sebagai “provokasi serius yang merusak perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea”.

PBB, AS, dan negara-negara lain juga mengutuk uji coba tersebut, yang berlangsung saat para pemimpin NATO sedang bertemu di Eropa.