Karena Pandemi COVID-19, Turki Menunda Penyebaran Rudal S-400
Berita Baru, Internasional – Pada tahun 2019, Turki sudah mendapatkan senjata pertahanan udara S-400 dari Rusia. Rencananya senjata itu mulai akan disebarkan di berbagai pangkalan pertahanan udara Turki pada bulan April. Namun karena masih menghadapi pandemi COVID-19, Turki tidak dapat melakukan penyebaran senjata tersebut.
Meskipun demikian, juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, dalam konferensi pers daring bersama dengan anggota Dewan Atlantik mengatakan penyebaran S-400 ke berbagai pangkalan pertahanan udara Turki akan tetap dilakukan di kemudian hari.
“Ada penundaan karena virus korona tetapi akan disebarkan sesuai rencana,” ujar Ibrahim Kalin.
Ibrahim Kalin juga mengingatkan bahwa Presiden Erdogan mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa Turki masih tertarik untuk membeli sistem pertahanan buatan Amerika Serikat, yaitu American Patriot.
Terkait keinginan Presiden Erdogan untuk membeli senjata pertahanan AS, Presiden Trump tidak menanggapinya. Malahan, pemerintah AS dengan keras menentang keputusan Turki untuk membeli senjata pertahanan udara Rusia dan mengancam Turki untuk menolak pembelian American Patriot yang juga direncanakan pada bulan April.
Di samping itu, AS juga telah melayangkan beberapa sanksi terhadap Turki.
Pemerintah AS mengklaim bahwa senjata S-400 buatan Rusia tidak kompatible dengan pertahanan udara NATO. Namun, AS tidak menentang Yunani yang sebelumnya membeli American Patriot dan S-300.
Selain mengklaim S-400 tidak kompatible dengan NATO, pemerintah AS juga mengklaim bahwa senjata S-400 dapat memaparkan informasi sensitif ke Rusia tentang jet F-35 modern buatan AS. Terkait tuduhan ini, Rusia dan Turki menyangkal dengan tegas.
Terlepas dari klaim tersebut, pemerintah AS telah memutuskan untuk melanggar perjanjian dengan Turki tentang pasokan jet F-35 modern Amerika ke Turki dan membekukan pengiriman jet tersebut, meskipun pemerintah Turki telah membayar biaya pengembangan dan akuisisi jet tempur tersebut.
Adanya tekanan keras dari AS, tidak membuat Turki menolak dan membatalkan perjanjian pembelian senjata dari Rusia. Presiden Erdogan mencatat bahwa sebelum memilih senjata S-400 dari Rusia, Turki sudah berusaha membeli American Patriot dari AS, namun pada saat itu AS sudah menolaknya, sehingga memaksa Turki untuk mencari alternatif senjata lain.
Sumber | Sputnik News |