Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kapal China Keruk Pasir di Laut China Selatan Secara Ilegal
Ilustrasi kapal pengeruk pasir (Foto: Istimewa)

Kapal China Keruk Pasir di Laut China Selatan Secara Ilegal



Berita Baru, Internasional – Kapal pengeruk pasir yang diduga berasal dari China melakukan pengerukan pasir di Laut China Selatan secara ilegal.

Seperti dilansir Forbes yang dikutip CNN, aktivitas pengrukan pasir ilegal tersebut tertangkap citra satelit.

Dari tangkapan satelit itu terlihat ratusan kapal keruk tengah mengambil pasir laut dan dipindahkan ke kapal tongkang.

Dugaan sementara, pasir itu akan digunakan China untuk membangun pulau reklamasi di wilayah Laut China Selatan.

Sebelumnya pada 17 April lalu, Coast Guard Taiwan dilaporkan mengusir sekitar 40 kapal yang mengeruk pasir di kawasan utara Laut China Selatan. Namun, kapal-kapal tersebut pada 03 Mei kemaren kembali melakukan aktifitas terlarang itu.

Diketahui, kapal tersebut dilengkapi alat yang dapat menyedot pasir. Satu kapal dapat mengangkut ratusan ton pasir dan melakukan pelayaran secara berkala.

Presiden Masyarakat Peduli Alam dan Margasatwa, Jeng Ming-shiou mengatakan diperkirakan kapal-kapal China tersebut dapat menyedot  hingga 100 ribu ton pasir per hari.

Jeng menyatakab kegiatan ilegal tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Diduga pasir itu dibawa ke pelabuhan Qiwei di Provinsi Fujian, dan digunakan salah satunya untuk proyek reklamasi perluasan bandara Hong Kong.

Selain di Laut China Selatan, kapal tersebut juga mengeruk di perairan Filipina. Namun, disana mereka mendapat izin.

Kendati demikian, pihak di Filipina menduga kapal tersebut juga menyedot pasir hitam.

Pasir hitam yang mengandung Magnetite, di Filipina biasanya dipakai untuk campuran beton dan olahan besi.

Kapal keruk China juga diduga telah menghancurkan serta mengambil kapal-kapal perang yang tenggelam selama Perang Dunia II di Asia Tenggara.

Salah satunya yang telah diambil adalah puing-puing kapal perang Kerajaan Inggris, HMS Prince of Wales, serta kapal selam dan kapal penjelajah Amerika Serikat, USS Perch dan USS Houston, yang tenggelam dalam peperangan di Selat Sunda pada 1942 melawan armada Jepang.