Kamboja Targetkan 70 Persen Energi Terbarukan pada 2030 dengan Dukungan Proyek Baru
Berita Baru, Kamboja – Kamboja bertekad untuk meningkatkan proporsi energi terbarukannya dari 62 persen lebih saat ini menjadi 70 persen per 2030, demikian disampaikan Menteri Pertambangan dan Energi Kamboja Keo Rattanak di Phnom Penh seperti dikutip dari laman Xinhua News pada Jum’at (22/11/2024).
Berbicara pada konferensi tahunan Kementerian Pertambangan dan Energi Kamboja, Rattanak menyebutkan bahwa pekerjaan konstruksi untuk 13 proyek pembangkit listrik baru dengan kapasitas gabungan 1.275 megawatt (MW) sedang berjalan. “Selain itu, 23 proyek pembangkit listrik tambahan dengan total kapasitas 5.950 MW telah direncanakan untuk periode tahun 2025-2029 agar dapat mencapai target 70 persen pangsa energi bersih per 2030,” ujarnya.
Sumber-sumber utama energi terbarukan di negara Asia Tenggara itu adalah tenaga air, tenaga surya, dan tenaga biomassa. Menurut Kementerian Pertambangan dan Energi Kamboja, China merupakan investor utama dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga air di Kamboja.
Sementara itu, Rattanak mengatakan bahwa hingga saat ini, 99,15 persen dari total desa di Kamboja telah memiliki akses listrik, dan 95,24 persen atau 3,66 juta rumah di negara kerajaan itu telah terhubung ke jaringan listrik nasional. “Seratus persen dari seluruh desa di Kamboja akan memiliki akses listrik dari jaringan nasional dalam waktu dekat,” tuturnya.