Kadispendik Gresik Temui Shafa, Kaji Rintisan Pendidikan Pulau Bawean
Berita Baru, Gresik – Ucapan apresiasi kepada Shafa Aqilah Ayuputri Rahfidytya (19), mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa (Staida) Gresik yang meraih prestasi gelar ‘Best Advokasi’ Duta Pendidikan Jawa Timur terus berdatangan.
Setelah diundang secara khusus oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, mahasiswi yang masih duduk di semester IV ini memenuhi panggilan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik, S. Hariyanto, Selasa (5/7).
Dalam pertemuan itu, keduanya berbincang serius mengkaji arah pendidikan di Kabupaten Gresik, terutama terkait konsep yang hendak dijadikan program rintisan pendidikan di Pulau Bawean. Konsep inilah yang membawa Shafa meraih gelar ‘Best Advokasi’ Duta Pendidikan Jawa Timur dalam ajang bergengsi yang digelar Paguyuban Putra-Putri Pendidikan Jaw Timur.
Kepala Dispendik Gresik S. Hariyanto menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Shafa yang telah membawa nama harum Kabupaten Gresik. Dia pun meminta ada sinergitas dan kolaborasi yang terbangun dengan apik untuk mewujudkan program Rintisan Pendidikan Pulau Bawean.
“Harapannya ke depan mampu saling bersinergi dalam merintis berjalannya program Rintisan Pendidikan Pulau Bawean, dan Shafa juga nantinya akan kita libatkan disana,” ujar Hariyanto.
Dikatakan Hariyanto, pihaknya juga menobatkan Shafa sebagai Duta Pendidikan Kabupaten Gresik. Fokusnya nanti turut membantu mensosialisasikan atau menyampaikan informasi, tentang model, progres dan program Rintisan Pendidikan Pulau Bawean kepada masyarakat.
“Menjadi Duta Pendidikan Gresik, terutama membantu sosialisasi dan menyampaikan informasi terkait rintisan Rintisan Pendidikan Pulau Bawean,” tandasnya.
Mengenai rencana jangka panjang ke depan, lanjut Hariyanto, program Rintisan Pendidikan Pulau Bawean memiliki beberapa prioritas program unggulan yang menjadikan Pulau Bawean sebagai identitas Pulau Pendidikan di Gresik. Seperti mendirikan Kampung Bahasa dan Kampung Vokasi.
“Rencananya disana nanti akan ada Kampung Bahasa, tempat Outbound dan tempat Diklat Pelatihan Vokasi. Kemudian, sekaligus bisa menarik minat masyarakat dalam bidang Pariwisata, sehingga geliat perekonomian di Bawean juga terbantu, dan taraf hidup masyarakat bawean turut naik,” beber Hariyanto.
Hariyanto merinci, kampung bahasa nantinya akan memuat pembelajaran sejumlah bahasa diantaranya bahasa Inggris dan Arab. Adapun desainnya seperti ruang inkubasi bahasa khusus pelajar-pelajar di kabupaten Gresik.
“Ya, untuk Kampung Bahasa nanti tempatnya ada di Kecamatan Tambak, desa Sukaoneng. Untuk bahasanya nanti fokus di bahasa Inggris dan Arab. Jadi, nanti di pulau Bawean akan menjadi seperti halnya tempat atau ruang inkubasi bahasa terkhusus bagi pelajar-pelajar dari Gresik,” terangnya.
Sementara itu, Shafa Aqilah Ayuputri Rahfidytya menyampaikan, saat ini pihaknya telah siap untuk menjaring relawan melalui yayasan yang ia dirikan bersama teman-temannya guna menyiapkan sejumlah fasilitator sebagai perintis pengabdian dalam program Rintisan Pendidikan Pulau Bawean.
“Saat ini kita tengah mempersiapkan fasilitator-fasilitator handal yang nantinya turut mendampingi selama proses penjaringan relawan untuk terjun ke Pulau Bawean,” ucapnya.
Shafa juga menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak terkait. Menurutnya, Pulau Bawean direncanakan dijadikan sebagai objek pengabdian dalam bidang pendidikan, sejalan dengan program Nawa Karsa Gresik.
“Kami akan mengirim relawan untuk pengabdian di Pulau Bawean dalam waktu dekat,” jelas Shafa.
Sebagai informasi, program rintisan pendidikan adalah menjadikan Pulau Bawean sebagai tempat tujuan bagi siswa-siswi yang ingin belajar studi tentang bahasa, dengan mendirikan pusat pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris.