Jerman Menolak Gabung Koalisi Angkatan Laut yang Dipimpin AS
Beritabaru.co, Internasional. – Jerman menyatakan menolak bergabung dengan koalisi Angkatan Laut yang dipimpin AS untuk Melawan Iran. Pernyataan itu muncul tak lama setelah Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengatakan kepada wartawan pada hari Senin (5/8) bahwa AS telah gagal menciptakan koalisi angkatan laut sekutu di Teluk Persia.
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, telah menegaskan keengganan Berlin untuk bergabung dengan misi maritim pimpinan AS, di Selat Hormuz.
“Saat ini orang Inggris lebih suka bergabung dengan misi Amerika. Kami tidak akan melakukan itu. Kami menginginkan misi Eropa” kata Maas kepada wartawan di Berlin, hari Senin.
“Hari ini, Amerika Serikat sendirian di dunia dan tidak dapat membuat koalisi di Teluk. Negara-negara lain dan teman-temannya terlalu malu berada dalam koalisi dengan mereka”, tambahnya.
Pernyataan itu mengikuti pernyataan minggu lalu oleh Brigadir Jenderal Yadollah Javani, wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), bahwa koalisi militer yang dirancang militer AS di Teluk Persia pasti akan hancur dan gagal terwujud.
Michael Gilday, Direktur Staf Gabungan, dan calon laksamana Angkatan Laut bersikeras mengatakan bahwa AS harus membiarkan sekutunya melakukan kerangka keamanan maritim internasional yang sedang dicoba Washington untuk didirikan di Teluk.
“Koalisi yang kita bangun di Teluk Arab dan khususnya di Selat Hormuz akan menjadi 80/90 persen upaya koalisi dan upaya AS yang jauh lebih kecil,” kata Gilday kepada anggota Komite Layanan Bersenjata Senat pekan lalu.
Jerman mengatakan bahwa meski tidak mengesampingkan misi perlindungan laut di kawasan itu, mereka lebih memilih gagasan koalisi yang dipimpin Eropa ketimbang rencana AS.
Dengan Belgia dan Norwegia yang masih di pagar, Inggris mengatakan pihaknya bermaksud untuk meluncurkan koalisi perlindungan Eropa sendiri. Sementara itu, Jepang juga membantah akan mengambil bagian dalam misi yang dipimpin AS.
Penulis :Nafisa Sumber :Sputnik