Jateng Dilanda Banjir Rob, Walhi Desak Pemerintah Setop Rencana Pemindahan Kawasan Mangrove untuk Tol
Berita Baru, Jawa Tengah – Banjir rob melanda sejumlah daerah di pesisir utara Jawa Tengah setidaknya sejak awal pekan ini. Oleh sebab itu Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah mendesak pemerintah menyetop rencana pemindahan kawasan mangrove untuk pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak.
Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jateng Iqbal Alma khawatir penggunaan ruang laut demi infrastruktur bisa memperburuk kualitas lingkungan hidup setempat. Ia menyebut kondisi ini akan memicu bencana alam, seperti banjir rob yang terjadi di pesisir utara Jawa Tengah dalam tiga hari terakhir.
“Walhi Jateng mendesak pemerintah baik pada tingkat kota, provinsi, maupun nasional untuk menghentikan rencana relokasi mangrove untuk kawasan industri dan pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak,” kata Iqbal dalam keterangan resminya, Rabu (25/5).
Dengan tegas Iqbal menyebut, tak hanya pembangunan tol, pihaknya juga menyoroti pembangunan infrastruktur lainnya di wilayah pesisir. Terdapat beberapa Kawasan industri baru maupun perluasan Kawasan industri di pesisir utara Jateng.
“Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Jatengland Industrial Park Sayung, Kawasan Industri Wijayakusuma,” ujar Iqbal.
Menurut Iqbal agar bencana serupa tidak semakin parah kedepan, pemerintah harus menghentikan pembangunan yang eksploitatif terhadap ruang laut. Menurutnya, akibat pembangunan yang sudah ada saja, kondisi banjir rob di Pantura sudah terbilang parah.
“Menurut penuturan warga, di daerah Sayung, Demak biasanya rob tidak setinggi ini, juga tidak sampai di badan jalan. Di Daerah Bedono, jalan dari terminal sampai jalan Onggorawe macet, rumah-rumah kemasukan air hingga setinggi paha orang dewasa,” ujarnya.
“Bencana rob memang sering terjadi bahkan menjadi bencana langganan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah. Namun bencana ini menjadi bencana yang seakan diundang oleh manusia khususnya pemangku kebijakan,” tutur Iqbal.
Sebagai informasi, pemerintah akan merelokasi 46 hektar kawasan bakau atau mangrove yang terkena pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak, Jawa Tengah. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kawasan mangrove tersebut tersebar di tiga lokasi di lahan yang akan dijadikan tol pada ruas Semarang-Sayung.
Ia mengklaim relokasi itu sudah selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan dan berkelanjutan. “Mulai dari tahap survei, investigasi, desain, pembebasan tanah (land acquisition), konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan (SIDLACOM),” kata Basuki.