Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

JATAM Sebut Pemerintah Tidak Serius Merombak Sistem Politik Energi
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (Foto: Istimewa)

JATAM Sebut Pemerintah Tidak Serius Merombak Sistem Politik Energi



Berita Baru, Jakarta – Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menilai jika tidak ada niat dan kesungguhan dari pengurus negara untuk merombak sistem politik energi hari ini.

“Di tengah laju perluasan dan percepatan industri ekstraktif yang memperparah krisis sosial-ekologis itu, tak ada usaha penciutan permintaan pasar untuk produksi ekstraksi material dan energi,” demikian disampaikan JATAM saat Pertemuan Nasional (Pernas) Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 6-10 Juni 2022

JATAM mencontohkan kapasitas konsumsi dan produksi listrik yang tidak berubah. Terkecuali hanya mengganti dari sokongan bahan bakar batubara dan fosil menjadi baterai listrik dan panas bumi yang dilabeli sebagai sumber subtitusi energi yang baru, rendah karbon, hijau dan bersih. Untuk menghasilkan energi dan komoditi baru ini, ekstraksi hanya berpindah lokasi, bahkan jauh merusak.

“Karena itu, kami menilai bahwa transisi ekonomi dan subtitusi energi lama ke energi baru hanyalah agenda pasar ekstraktif kapital belaka,” tegasnya.

JATAM menyebutkan beriringan dengan populernya bahasa krisis iklim, terjadi juga pemalsuan jalan cerita kapitalisme untuk berkompromi dengan keadaan melalui tawaran label ekonomi hijau dan energi baru terbarukan.

“Yang sebenarnya adalah untuk terus dipertahankan dan diawetkannya penambangan dan model ekonomi yang masih menyokong ekstraktif kapital,” tuturnya.

Menurutnya, tidak ada niat dan kesungguhan di balik upaya menghadapi krisis sosial ekologis yang tak terpulihkan saat ini. Tidak ada perombakan sistem politik energi, salah satunya absennya usaha penciutan permintaan pasar untuk produksi ekstraksi material dan energi.

“Akibatnya kapasitas konsumsi dan produksi listrik, misalnya, tidak berubah. Terkecuali hanya mengganti dari sokongan bahan bakar batu bara dan fosil menjadi baterai listrik dan panas bumi yang dilabeli sebagai sumber subtitusi energi yang baru, rendah karbon, hijau dan bersih. Untuk menghasilkan energi dan komoditi baru ini, ekstraksi hanya berpindah lokasi, bahkan jauh merusak,” jelasnya.