Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

israel
(Foto: Uconn)

Israel Terus Serang Gaza, Korban Tewas Capai 10.328 Orang



Berita Baru, Jakarta – Agresi militer Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama sebulan penuh. Selama periode yang berlarut-larut itu, Israel Defense Force (IDF) terus meluncurkan serangan dengan roket canggih yang mengenai sasaran-sasaran yang semestinya dikecualikan, termasuk rumah sakit dan lokasi pengungsian. Akibatnya, korban tewas terus meningkat, dengan jumlah yang mencapai angka yang mengkhawatirkan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikutip dari ABC News pada Rabu (8/11/2023), korban tewas sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023 telah mencapai angka yang mengenaskan, yaitu 10.328 orang. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, sebanyak 4.237 di antaranya adalah anak-anak. Dr. Ashraf al-Qudra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, menjelaskan, “Korban luka mencapai 25.965 orang.”

Fasilitas medis di Gaza menjadi sangat kritis seiring dengan meningkatnya korban jiwa dan serangkaian blokade yang dilakukan oleh Israel. Banyak fasilitas kesehatan terpaksa tutup akibat rusak dalam serangan atau kehabisan bahan bakar untuk menjalankan generator listrik. Sementara rumah sakit dan klinik yang masih beroperasi harus menghadapi pasien dengan sumber daya yang terbatas. Beberapa bahkan terpaksa melakukan operasi tanpa anestesi atau obat bius.

Israel Ambisi Ambil Alih Gaza

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan tegas menyatakan ambisinya untuk mengambil alih kendali atas Gaza tanpa batasan waktu yang ditentukan. Netanyahu mengatakan bahwa Gaza harus diperintah oleh pihak yang berbeda dengan Hamas, yang saat ini berkuasa. “Israel akan memikul tanggung jawab keamanan Gaza secara menyeluruh, untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Kita telah melihat apa yang terjadi ketika kita tidak melakukannya,” tegasnya.

Di sisi lain, Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo, menyampaikan bahwa rencana untuk mengirimkan kapal rumah sakit ke Palestina guna membantu warga Gaza memerlukan koordinasi mendalam sebelum dapat dilaksanakan. “Tentunya kami akan berkoordinasi terlebih dahulu untuk memastikan kelayakan karena situasi perang yang berlangsung. Hal ini melibatkan risiko dan bahaya yang harus diperhitungkan. Kami ingin memastikan bahwa semua koordinasi yang tepat dilakukan sebelum kapal rumah sakit dikirim dari Indonesia,” ungkapnya.