Iran Berikan Hukuman Gantung Pada 2 Pengunjuk Rasa
Berita Baru, Teheran – Iran berikan hukuman gantung pada 2 pengunjuk rasa setelah dinyatakan bersalah membunuh seorang anggota pasukan paramiliter Basij selama unjuk rasa untuk menandai hari ke-40 sejak kematian seorang pengunjuk rasa Hadis Najafi tahun lalu, Sabtu (7/1).
Karami dan Hosseini dituduh membunuh Ruhollah Ajamian pada 3 November ketika protes besar terjadi di kota Karaj dekat Teheran.
Video yang beredar di media sosial pada hari itu menunjukkan jalan raya utama ditutup oleh massa dan Ajamian, mengenakan seragam Basij, tergeletak tak bergerak di tanah.
Dikutip dari Reuters, menurut kejaksaan, 16 orang ditangkap sehubungan dengan kematiannya, sedangkan Karami dan Hosseini menjadi tersangka utama.
Pengadilan menunjukkan klip dari sesi pengadilan mereka, di mana Karami mengatakan dia memukul Ajamian dengan batu dan Hosseini mengatakan kepada hakim bahwa dia menikamnya dengan pisau beberapa kali.
Pengadilan juga merilis klip yang katanya menunjukkan kedua pria itu selama aksinya, dan menunjukkan gambar Hosseini yang duduk dengan tangan terikat di belakang dan memiliki beberapa jenis pisau di depannya yang diduga miliknya.
Hukuman gantung hari Sabtu membuat total eksekusi atas protes menjadi empat. Eksekusi terbaru terjadi di tengah tuduhan bahwa pengakuan itu dipaksakan.
Dalam sebuah klip audio yang beredar online, seorang pria, yang dikatakan sebagai ayah Karami yang berusia 22 tahun, mengatakan putranya tidak bersalah.
Kehakiman menolak klaim tersebut dan merilis klip wawancara dengan orang-orang yang dianggap sebagai saksi pembunuhan Ajamian.
Pengadilan mengatakan tersangka utama dalam kasus itu ditangkap lebih dari seminggu setelah insiden itu dan dakwaan dikeluarkan setelah sembilan hari. Kasus pengadilan diadakan kurang dari sebulan kemudian.
Mahkamah Agung telah menerima banding dari tiga orang lainnya dalam kasus ini, mengutip investigasi yang tidak lengkap.
Tapi itu menguatkan hukuman eksekusi beberapa orang lain dalam kasus yang berbeda, dan Amnesty International telah memperingatkan bahwa puluhan orang bisa menghadapi risiko eksekusi.
Dua pria, Mohsen Shekari, 23, dan Majidreza Rahnavard, 23, dieksekusi dalam kasus yang terkait dengan protes pada bulan Desember, dengan yang terakhir digantung di depan umum dari derek konstruksi di Masyhad. Mereka dihukum karena moharebeh atau “berperang melawan Tuhan”.
Protes Iran dimulai pada pertengahan September setelah kematian Mahsa Amini, 22 tahun yang ditangkap oleh polisi moralitas di Teheran karena diduga tidak mematuhi aturan berpakaian wajib bagi perempuan.
Organisasi hak asasi manusia berbasis asing mengatakan lebih dari 500 orang telah tewas selama kerusuhan.