Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Listrik Padam, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terancam Lumpuh Total

Listrik Padam, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terancam Lumpuh Total



Berita Baru, Jakarta – Rumah Sakit di Jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia, menghadapi ancaman serius karena pemadaman listrik yang mengancam operasional kesehatan mereka. Generator utama yang menjadi sumber listrik bagi Rumah Sakit Indonesia telah mati total, mengakibatkan penggunaan generator cadangan. Situasi ini berdampak pada berhentinya sistem oksigen, pendingin ruangan (AC), dan ventilasi rumah sakit, serta lemari pendingin jenazah yang tidak berfungsi.

Pejabat kesehatan mengatakan bahwa rumah sakit hanya dapat berfungsi sebagian dalam beberapa hari mendatang dengan generator cadangan mereka. Setelah itu, rumah sakit dapat sepenuhnya lumpuh, mengancam layanan kesehatan di daerah tersebut.

Relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) di Gaza, Fikri Rofiul Haq, memperingatkan bahwa Rumah Sakit Indonesia akan mengalami pemadaman listrik dalam 48 jam ke depan. Peningkatan jumlah pasien sebagai akibat dari serangan dan blokade Israel telah membebani fasilitas kesehatan tersebut. Kekurangan obat-obatan dan sumber daya medis telah mempersulit situasi.

Serangan udara baru-baru ini di kamp pengungsi Jabalia menyebabkan peningkatan dramatis dalam jumlah pasien yang membutuhkan perawatan medis. Rumah Sakit Indonesia menerima puluhan jenazah dan ratusan pasien terluka sebagai hasil dari serangan tersebut.

Israel juga telah menahan pengiriman bahan bakar minyak ke Gaza, mengancam pasokan listrik dan operasional rumah sakit. Alasan yang diberikan adalah potensi penyalahgunaan bantuan oleh Hamas. Kekurangan bahan bakar berdampak pada operasional generator yang sangat penting untuk menjaga pasokan listrik di rumah sakit.

Situasi ini semakin memperparah krisis kesehatan di Gaza, di mana fasilitas kesehatan berjuang untuk memberikan layanan medis yang diperlukan bagi korban konflik. Gaza terus menghadapi tekanan serius dalam hal akses ke perawatan kesehatan yang memadai.