Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Insentif untuk Tenaga Medis akan Dicairkan Tiap Bulan
Ilustrasi: Media Indonesia

Insentif untuk Tenaga Medis akan Dicairkan Tiap Bulan



Berita Baru, Jakarta — Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) mencatat per 16 September 2020, bahwa realisasi terhadap penyerapan anggaran kesehatan baru mencapai Rp. 18,45 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 21,07% dari pagu anggaran Rp. 87,55 triliun.

Untuk penanganan percepatan realisasi anggarannya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengubah skema pemberian insentif bagi tenaga medis. Awalnya, pembayaran akan dilakukan tiap tiga bulan sekali, sekarang menjadi satu bulan sekali.

Diterangkan oleh Sekretaris Eksekutif I KCPEN, Raden Pardede, perubahan skema pembayaran insentif itu dilakukan dalam rangka mempercepat tingkat penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada sektor kesehatan.

“Insentif tenaga kesehatan akan diperlancar, yang sebelumnya sekali tiga bulan ke depan ini menjadi sebulan sekali. Jadi, akan cukup lancar nanti tingkat penyerapan anggaran kesehatan bisa meningkat secara signifikan,” terang Raden saat diskusi bertema Arah Kebijakan Pemerintah: Keseimbangan antara Kesehatan dan Ekonomi, pada Rabu, (23/9).

Perlambatan tersebut mendorong pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sesegera mungkin menyerap anggaran yang diperuntukkan bagi pengadaan alat-alat kesehatan, fasilitas rumah sakit, dan insentif tenaga medis, serta sejumlah hal lainnya.

Oleh sebab itu, maka ditargetkan pada akhir tahun ini realisasi mencapai 96 persen dari pagu anggaran Rp. 84,02 triliun.

Rencana tersebut sejalan dengan target pemerintah dan KCPEN dalam merealisasikan 100% anggaran PEN pada akhir tahun ini.

Bahkan, anggaran kesehatan, lanjut Raden, juga akan diprioritaskan di delapan provinsi yang tingkat infeksi COVID-19 paling dominan.

Anggaran juga disediakan untuk memitigasi penyebaran COVID-19 saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak bulan Desember 2020 mendatang. Realisasi anggaran kesehatan memang terbilang cukup rendah.

Sebelum itu, Ketua KCPPEN sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan, bahwa potensi penyerapan anggaran kesehatan hingga akhir 2020 mencapai Rp. 84,02 triliun.

Sedangkan, pemerintah juga belum berencana menambah anggaran kesehatan untuk penanganan pandemi COVID-19, meski kasus meningkat signifikan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut anggaran kesehatan sekarang masih sesuai rencana program Pemulihan Ekonomi Nasional.