Ini Profil 9 Alumni UIN Sunan Kalijaga yang Terpilih sebagai DPR RI dan DPD RI Periode 2024-2029
Beritabaru.co – Tercatat, ada sembilan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga yang terpilih sebagai DPD RI dan DPR RI periode 2024-2029. Ini menjadi salah satu bukti bahwa kampus Islam tertua di Indonesia itu mampu mencetak mahasiswa-mahasiswa, tidak hanya dalam dunia akademis, tetapi juga siap terjun dalam dunia politik dan pemerintahan.
Ahmad Salehudin, dosen antropologi agama sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, menegaskan bahwa terpilihnya sembilan senator dan dewan tersebut menjadi bukti bahwa alumni-alumni kampus Islam di Jogja itu memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk urun rembug dalam pembangunan bangsa dan negara.
“UIN Sunan Kalijaga tentu sangat bangga dengan semakin banyaknya alumni yang dipercaya masyarakat sebagai DPD dan DPR. Ini menunjukkan bahwa alumni UIN Sunan Kalijaga memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam pembangunan bangsa dan negara,” tegas Saleh saat dihubungi oleh Beritabaru.co pada Minggu (27/10).
“Secara lebih spesifik, ini menjadi momentum bagi alumni UIN Sunan Kalijaga untuk mendeseminasi semangat keislaman Sunan Kalijaga yang toleran, akomodatif, inspiratif, dan transformatif.”
“Kami berharap, alumni UIN Sunan Kalijaga, yang merupakan alumni dari perguruan tinggi keislaman moderat, dapat menjadi jangkar moral DPR yang selama ini mendapat banyak sorotan, dan juga memperkuat keislaman dalam bingkai NKRI yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945,” pungkas Saleh.
Berikut profil sembilan alumni UIN Sunan Kalijaga yang duduk di kursi DPR RI dan DPD RI periode 2024-2029.
Profil 9 Alumni UIN Sunan Kalijaga yang Terpilih sebagai DPR RI dan DPD RI Periode 2024-2029
- Hilmy Muhammad—DPD RI Yogyakarta
Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., atau akrab disapa Gus Hilmy, lahir pada 3 Desember 1971 di Yogyakarta. Ia adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia untuk periode 2019-2024 dan 2024-2029, mewakili D.I. Yogyakarta.
Sebagai putra pertama dari H. Muhammad Hasbullah Abdus Syakur (alm.) dan Hj. Hanifah Ali Maksum (alm.), Gus Hilmy menikah dengan Nyai Hj. Nur Chasanah Abdullah dan memiliki tiga orang putra: Ali Fauzi, Ahmad Faruq, dan Hasan Abdillah.
Gus Hilmy berasal dari keluarga pesantren dan aktif mengajar di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Ia terlibat dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Wakil Rois Syuriah PWNU D.I. Yogyakarta dan Katib Syuriah PBNU. Selain itu, ia merupakan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat.
Dalam pendidikannya, Gus Hilmy menyelesaikan S1 di UIN Sunan Kalijaga. Selama menempuh di kampus tersebut, dia aktif dalam organisasi ekstra kampus, yakni PMII Rayon Pembebasan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.
Kemudian, Gus Hilmy meneruskan S2 di Khartoum International Institute for Arabic Language, Sudan, dan meraih gelar doktor di Universitas Kebangsaan Malaysia. Karya-karyanya, seperti Kalamuna Lafdhun Muidun, terjemahan Burdah karya Imam Al Bushiri, dan Mabadi’ Khair Ummah, berkontribusi pada pengembangan pemikiran Islam.
- Achmad Ghufron Sirodj—DPD RI Dapil Jatim IX
Achmad Ghufron Sirodj, S.Th.I., yang akrab disapa Lora Gopong, lahir pada 31 Juli 1983 di Sokobanah, Sampang, Jawa Timur. Ia adalah seorang aktivis, santri, dan politisi yang terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk periode 2024-2029, mewakili Dapil Jawa Timur IV (Jember-Lumajang), dengan perolehan suara sebanyak 88.248.
Lora Gopong lahir dalam keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan agama. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan RKH. Siradj Ahmad dan Ny. Hj. Saidah Dahlan, serta dibesarkan di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ulum.
Selama masa santri, ia aktif berorganisasi, menjabat sebagai Ketua OSIS di SMP Al-Miftah Panyeppen dan terlibat dalam Himpunan Murid Madrasah (HIMMAH). Selain itu, ia juga belajar di beberapa pondok pesantren, seperti Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong dan Pondok Pesantren Bustanul Makmur.
Dalam pendidikan formal, Lora Gopong menempuh pendidikan di MI Miftahul Ulum, SMP Al-Miftah Panyeppen, dan SMU NU Kebun Rejo. Ia melanjutkan studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, meraih gelar Sarjana Perbandingan Agama. Di bangku kuliah ini, Lora Gopong aktif dalam organisasi mahasiswa, termasuk pernah menjabat sebagai Ketua PMII Rayon Pembebasan
Kariernya mencakup berbagai posisi, mulai dari Staf Manajer di PT Sisma Duta Pertiwi hingga Komisaris di PT Indofarma Tbk. Ia juga pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli di DPR RI dan Sekretaris GP Ansor Jawa Timur.
- Kaisar Abu Hanifah—DPR RI Dapil DIY
Kaisar Abu Hanifah, lahir di Probolinggo pada 27 November 1981, tumbuh di lingkungan pesantren dan memulai pendidikannya di Pondok Pesantren Nahdlatut Tholibin Blado Wetan. Ia melanjutkan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah dan MTS/SMP di bawah Lembaga Pendidikan Ma’rif NU, kemudian bersekolah di Madrasah Aliyah di Ponpes Zainul Hasan Genggong. Dengan tekad tinggi, Kaisar berhasil melanjutkan ke IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta, jurusan Akidah dan Filsafat.
Sejak remaja, Kaisar aktif berorganisasi, mulai dari Pengurus Anak Cabang IPNU hingga menjadi Presiden Mahasiswa di IAIN pada 2005-2007. Pada tahun 2006, ia berhasil menyatukan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia dalam deklarasi BEM Nusantara. Tentunya, ini menandai kiprahnya di tingkat nasional.
Kaisar bergabung dengan PMII Rayon Pembebasan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam sejak 2001. Kemudian hijrah ke Jakarta, di mana ia menjadi pengurus PB PMII dari 2011-2013. Ia juga aktif di GP Ansor sejak 2015 dan menjabat sebagai Ketua Bidang Kaderisasi DKN Garda Bangsa periode 2020-2025.
Sejak 2019, Kaisar bekerja sebagai Staf Ahli Ketua Komisi VI DPR RI dan juga menjabat sebagai Komisaris Utama di dua perusahaan. Kini, ia terpilih sebagai DPR RI Dapil DIY periode 2024-2029.
- Hindun Anisah—DPR RI Dapil Jateng III
Hj. Hindun Anisah, M.A., lahir pada 2 Mei 1974 di Yogyakarta, adalah seorang politikus dan aktivis hak perempuan. Ia merupakan pemimpin Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari di Bangsri, Jepara, yang berfokus pada kurikulum berbasis kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Hindun mengawali karirnya di dunia politik dengan menjadi anggota satgas perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada tahun 2011, di mana ia berperan aktif dalam menyelesaikan isu-isu terkait pekerja migran, termasuk pernah menyelamatkan TKW dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi.
Hindun menempuh pendidikan di Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga . Di masa itu, ia juga aktif di organisasi ekstra kampus, PMII, sehingga membantunya dalam belajar berbagai hal seperti politik, pemikiran, hukum, gerakan sosial, hingga filsafat.
Setamat S1, Hindu kemudian mengambil gelar Magister Antropologi Kesehatan dari Universitas Amsterdam. Dengan seabrek pengalamannya ini, Hindun berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan meningkatkan peran mereka dalam masyarakat, termasuk lewat kursi DPR RI yang kini ia emban.
- Nihayatul Wafiroh—DPR RI Dapil Jatim III
Dr. Nihayatul Wafiroh, S.Ag., M.A., lahir pada 15 Desember 1979 di Pesanggaran, Banyuwangi, adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Daerah Pemilihan Jawa Timur III.
Nihayatul mulai menjabat pada 1 Oktober 2014 dan terpilih kembali untuk periode 2019-2024, mencakup wilayah Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo. Di pemilu 2024 kemarin, Nihayatul juga kembali terpilih sebagai DPR RI sehingga genap tiga periode duduk di kursi dewan itu.
Nihayatul menempuh pendidikan di jurusan Tafsir Hadis UIN Sunan Kalijaga, mengambil gelar Magister di University of Hawaii, Manoa, dan menyelesaikan program doktoral di Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), Universitas Gadjah Mada.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia aktif sebagai akademisi dan aktivis. Selama periode 2014-2019, Nihayatul menjabat sebagai anggota Komisi IX DPR yang membidangi Tenaga Kerja dan Kesehatan. Ia dikenal sebagai salah satu pengusul RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak. Saat ini, ia juga terlibat dalam pendidikan sebagai pengasuh di Pondok Pesantren Darussalam di Banyuwangi.
- Habib Syarif Muhammad—DPR RI Dapil Jabar I
Drs. Habib Syarif Muhammad Alaydus, lahir pada 5 November 1954 di Bandung, merupakan seorang tokoh agama dan akademisi yang aktif di berbagai organisasi sosial dan keagamaan. Beliau adalah suami dari Dra. Hj. Ayusdarniati dan ayah dari empat anak.
Habib Syarif menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, dan lulus dari Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada tahun 1981.
Dalam dunia organisasi, KH. Habib Syarif memiliki karir yang cemerlang. Ia menjabat sebagai Ketua Rayon PMII Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, Ketua Komisariat PMII UIN Sunan Kalijaga, dan Ketua Cabang PMII Yogyakarta.
Habib Syarif juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat. Di tingkat nasional, ia aktif sebagai anggota MPR-RI dari tahun 1999 hingga 2004 dan terlibat dalam berbagai forum seperti Forum Komunikasi Umat Beragama Jawa Barat dan Dewan Pembina GP Ansor Jawa Barat.
Sebagai akademisi, KH. Habib Syarif pernah menjadi dosen luar biasa di beberapa institusi, termasuk Institute Teknologi Bandung dan Universitas Islam Nusantara Bandung, di mana ia juga menjabat di berbagai posisi manajerial seperti Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Antar Lembaga.
Beliau juga dikenal sebagai penulis dan kolumnis di berbagai media cetak, serta mubaligh di acara-acara keislaman di TVRI dan stasiun televisi lainnya. Karya-karyanya mencakup buku-buku tentang pengobatan, dakwah, dan panduan ibadah haji, seperti “Wirid Pengobatan,” “Kapita Selekta Dakwah,” dan “Panduan Doa Manasik Haji.” Saat ini, KH. Habib Syarif menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan As-Salam di Bandung dan aktif dalam kegiatan sosial serta keagamaan di komunitasnya.
- Andi Muawiyah Ramly—DPR RI Dapil Sumsel II
Drs. H. Andi Muawiyah Ramly, M.Si., lahir pada 10 Oktober 1957 di Watampone, Sulawesi. Ia adalah seorang politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) sejak 1 Oktober 2019, mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan II.
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR-RI dari 20 Maret 2013 hingga 30 September 2014, mewakili daerah pemilihan Jawa Timur X setelah menggantikan Effendy Choirie. Kini, ia terpilih sebagai DPR RI Dapil Sumsel II periode 2024-2029.
Andi Muawiyah memiliki latar belakang pendidikan yang solid. Ia menyelesaikan pendidikan di SD Negeri Watampone pada tahun 1969, kemudian melanjutkan ke PGA Negeri Watampone dan lulus pada tahun 1972.
Ia kemudian meraih gelar PHIN/SPIAIN dari Yogyakarta pada tahun 1975, dan melanjutkan pendidikan S-1 di bidang Filsafat di IAIN Sunan Kalijaga, yang diselesaikannya pada tahun 1983. Tidak berhenti di situ, ia juga menempuh pendidikan S-2 di Universitas Krisnadwipayana dengan gelar di bidang Pemerintahan, yang diraihnya pada tahun 2016.
Sepanjang kariernya, Andi Muawiyah aktif dalam berbagai organisasi. Ia menjabat sebagai Ketua IPNU Watampone pada tahun 1971 hingga 1972, dan kemudian sebagai Ketua PMII Rayon Pembebasan Fakultas Ushuluddin di UIN Sunan Kalijaga pada tahun 1976.
Andi Muawiyah juga pernah menjabat sebagai Ketua PC PMII Yogyakarta serta menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PP Gerakan Pemuda Ansor. Tidak hanya itu, ia juga menjabat sebagai Ketua PB PMII dan Ketua PP Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama. Dalam struktur DPP PKB, ia juga aktif sebagai Sekretaris Dewan Syuro dan Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB dalam dua periode.
Karier profesional Andi Muawiyah mencakup pengalaman sebagai pegawai di Kementerian Agama Republik Indonesia, serta sebagai Tim Ahli Wakil Ketua DPR-RI dari tahun 1999 hingga 2004.
Ia juga menjadi Staf Ahli Ketua DPR-RI/MPR-RI pada tahun 2004 hingga 2009 dan Staf Khusus di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dari tahun 2009 hingga 2013. Selain itu, Andi Muawiyah menjabat sebagai Komisaris Bulog Pusat dan Komisaris PT Petrokimia Gresik sebelum kembali ke DPR-RI.
- Fauzan Khalid—DPR RI NTB II
Fauzan Khalid, lahir di Desa Sandik, Lombok Barat pada 21 April 1971, adalah tokoh politik yang menjabat sebagai Bupati Lombok Barat untuk dua periode, yaitu 2014-2018 dan 2018-2023. Sebelum menjadi Bupati, ia memiliki pengalaman sebagai Ketua KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat dari 2008 hingga 2013. Kini Fauzan Khalid terpilih dan menjabat sebagai DPR RI NTB II periode 2024-2029.
Sejak mahasiswa, Fauzan aktif di organisasi HMI dan kemudian mendirikan Institut Studi Krisis dan Perdamaian (inSKRIP). Ia juga terlibat dalam berbagai organisasi pemuda dan masyarakat, seperti Jaringan Radio Komunitas (JRK) dan KNPI NTB. Di bidang akademik, Fauzan pernah menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Mataram dan Universitas 45 Mataram.
Sebagai Bupati, Fauzan fokus mengembangkan pariwisata dan pendidikan di Lombok Barat. Ia mendorong peningkatan kualitas guru, pembangunan infrastruktur pendidikan, serta menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan daerah selain pertanian. Bersama istrinya, Hj. Khairatun Munzir, S.H.I., dan dua anaknya, Fauzan terus berkomitmen membangun Lombok Barat untuk kemajuan masyarakat.
- Ahmad Yohan—DPR RI Dapil NTT I
Ahmad Yohan, M.Si., lahir pada 26 Agustus 1975, adalah politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR-RI untuk periode 2019–2024, mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I. Sebelumnya, ia menjadi anggota DPR-RI melalui pergantian antarwaktu (PAW) untuk masa jabatan 2014–2019, menggantikan Syahrulan Pua Sawa. Sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN), Yohan bertugas di Komisi XI yang menangani sektor keuangan dan perbankan.
Yohan menyelesaikan pendidikan dasar di SD Katolik Bersubsidi Tanalodu, melanjutkan ke MTs dan MA di Ende, lalu meraih gelar S-1 di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di kampus Islam ini, Yohan aktif dalam organisasi ekstra kampus, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Setamat S-1, ia pun mengambil S-2 di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Keterlibatan Yohan dengan PAN sudah dijajaki dari bawah. Setelah menjadi anggota, ia pernah menjabat sebagai Ketua DPW BM PAN Yogyakarta dan Sekjen DPP BM PAN. Karier politiknya diawali sebagai Tenaga Ahli DPR-RI dan Fraksi PAN sebelum akhirnya menjadi anggota DPR-RI. Selain berpolitik, Yohan juga memiliki usaha kerajinan, Kamila Craft, yang ia jalankan sejak 2006.