Ini Pesan Bupati Pamekasan kepada Sejumlah ASN Pemkab

Berita Baru, Pamekasan – Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Baddrut Tamam sampaikan pesan menyentuh hati kepada sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Pamekasan saat melanjutkan agendanya bersilaturrahim dengan ASN di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di setempat dalam rangka kontrak kinerja.

Bupati enerjik yang akrab disapa Mas Tamam itu menyampaikan, menjadi abdi negara itu tidak mudah dan tidak banyak orang yang mempunyai kesempatan. Bahkan, setiap rekrutmen calon pegawai negeri sipil banyak orang yang mendaftar.

“Makanya, kita harus syukuri dengan posisi sekarang,” katanya saat kunjungan ke Kantor Satpol PP dan Damkar, beberapa hari yang lalu.

Sebab menurut Mas Tamam, menjadi ASN tidak hanya tentang gaji atau makan, melainkan harus mempunyai iktikad kuat mengabdi kepada bangsa dan negara sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

“Karena bekerja di pemerintahan itu tidak hanya urusan makan yang kita peroleh, melainkan urusan yang lain. Kita mempunyai kesempatan mengabdi kepada bangsa dan negara,” ungkapnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, Tuhan memberikan kesempatan menjadi ASN agar tidak di sia-siakan tentunya harus disyukuri dengan kerja yang kreatif, inovatif, dan cepat.

“Mengingat, dari sekitar 900 ribu warga Pamekasan, hanya sekian persen yang mempunyai kesempatan istimewa tersebut,” tambah Mas Tamam.

“Allah memberi kesempatan kepada kita mengabdi di pemerintahan, dan tidak semua orang mempunyai kesempatan itu. Sungguh Allah memilih kita istimewa sekali,” sambungnya disambut tepuk tangan.

Bupati dengan sederet prestasi ini melanjutkan, bekerja di organisasi pemerintahan akan menjadi amal soleh apabila diimbangi dengan niat tulus untuk mempersembahkan yang terbaik kepada rakyat, bangsa dan negara.

“Makanya saya mengajak kepada kita semua ayo bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah menjadi organ pemerintahan yang bisa mengatur, memenejemen, dan merubah kabupaten ini sesuai dengan tugas kita,” ungkapnya.

Dia memungkasi, abdi negara mempunyai kehormatan tinggi di tengah masyarakat lantaran tugasnya yang mulia. Keculai mereka yang menciderai posisinya sendiri dengan berbuat yang tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.

“Karena syukur ini menjadi rumah utama setelah pengabdian. Misalnya orang itu semangatnya pengabdian, peraturan pemerintah, pondasinya siap memerintah dan bekerja, payung utamanya bersyukur kepada Allah karena kita masyarakat beragama,” pungkasnya.