Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadiri jumpa pers, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 9 April 2022. Foto: Layanan Pers Kepresidenan Ukraina via Reuters.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadiri jumpa pers, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 9 April 2022. Foto: Layanan Pers Kepresidenan Ukraina via Reuters.

Inggris Siap Gelontorkan Rp 23 Triliun Untuk Dukung Militer Ukraina



Berita Baru, London – Inggris siap gelontorkan Rp 23 Triliun untuk dukung militer Ukraina sebagai bantuan lanjutan, hampir dua kali lipat dari bantuan awal yang dijanjikan Perdana Menteri Boris Johnson.

Pengumuman pemberian bantuan lanjutan itu diumumkan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak pada Minggu (8/5) melalui stasiun radio LBC yang berbasis di Inggris.

“Kami teguh dalam dukungan kami untuk rakyat Ukraina dan tambahan 1,3 miliar ini akan memastikan kami terus memberikan dukungan militer dan operasional yang diperlukan yang mereka butuhkan …,” kata Sunak, dikutip dari TASS.

“Inggris berada di garis depan dalam memberikan dukungan ekonomi, kemanusiaan dan pertahanan ke Ukraina dan kami bekerja tanpa lelah untuk mengakhiri konflik ini,” tambahnya.

Boris Johnson merupakan salah satu pendukung terkuat Ukraina untuk melawan invasi yang dilancarkan Rusia sejak 24 Februari 2022.

Inggris telah mengirimkan rudal anti-tank, sistem pertahanan udara, dan beberapa senjata lainnya ke Ukraina.

Pemberian bantuan Rp 23 Triliun  atau 1,3 miliar pound tersebut akan menjadi pengeluaran bantuan tertinggi Inggris untuk perang sejak perang di Irak dan Afghanistan

“Serangan brutal Putin tidak hanya menyebabkan kehancuran yang tak terhitung di Ukraina – itu juga mengancam perdamaian dan keamanan di seluruh Eropa,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Pekan lalu, Boris Johnson juga menjadi pemimpin Barat pertama yang berpidato di parlemen Ukraina sejak dimulainya invasi.

Pernyataan pemberian bantuan baru tersebut mucul menjelang pertemuan G7 (Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat) yang rencananya akan dihadiri juga oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu (8/5) secara virtual.

Inggris mengatakan pengeluaran ekstra di Ukraina akan datang dari cadangan yang digunakan oleh pemerintah untuk keadaan darurat.

Pemerintah juga mengatakan Johnson akan menjadi tuan rumah pertemuan perusahaan pertahanan terkemuka akhir bulan ini untuk membahas peningkatan produksi dalam menanggapi peningkatan permintaan yang diciptakan oleh perang di Ukraina.

Sementara Inggris telah memberikan bantuan militer yang signifikan, sejauh ini telah menerima relatif sedikit dari lebih dari 5 juta orang Ukraina yang telah meninggalkan negara mereka.

Pemerintah Inggris mengatakan pada hari Sabtu (7/5) bahwa sejauh ini telah mengeluarkan lebih dari 86.000 visa ke Ukraina, di antaranya sekitar 27.000 telah mencapai Inggris.