Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Indonesia Minta DK PBB Bantu Hentikan Perang Saudara di Sudan
Asap mengepul dari sebuah pesawat yang terbakar di Bandara Khartoum, Sudan selama pertempuran antara militer dengan milisi RSF, 17 April 2023. (Foto: Reuters)

Indonesia Minta DK PBB Bantu Hentikan Perang Saudara di Sudan



Berita Baru, Jakarta – Indonesia telah mengajukan permohonan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk turun tangan dan membantu menghentikan perang saudara yang sedang terjadi di Sudan antara pasukan paramiliter dan militer.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, menyatakan bahwa situasi di Sudan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan cenderung mengalami eskalasi konflik. Ia meminta agar DK PBB segera melakukan pertemuan darurat untuk mencapai jeda kemanusiaan.

“Indonesia mendesak DK PBB untuk melakukan pertemuan darurat secepatnya. Setidaknya, ada desakan untuk mencapai jeda kemanusiaan,” ujar Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis (20/4/2023).

Menurutnya, tanpa jeda kemanusiaan, distribusi bahan pangan dan bantuan kesehatan bisa terhambat sehingga dapat menimbulkan bencana kemanusiaan yang lebih buruk.

Saat ini sudah memasuki hari ke-6 konflik bersenjata antara Sudanese Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Forces (RFS) sejak Sabtu (15/4). Pertempuran terjadi untuk merebut objek vital pemerintahan seperti istana kepresidenan, markas militer dan bandara.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa konflik tersebut telah menewaskan 300 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang. Namun, upaya gencatan senjata hingga saat ini belum membuahkan hasil.

Sementara itu, tim perlindungan WNI KBRI Khartoum telah mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi konflik ke safe house KBRI Khartoum. Menlu Retno menyatakan bahwa status keamanan saat ini berada pada Siaga 1 dan pemerintah sedang mempertimbangkan keselamatan WNI sebelum melakukan evakuasi.

Retno juga telah memimpin koordinasi bersama KBRI Khartoum, KBRI Kairo, KBRI Riyadh, dan KJRI Jeddah untuk mengevakuasi WNI dari Khartoum. Ia mengimbau WNI di Sudan dan keluarga di Indonesia untuk tetap tenang dan memastikan bahwa pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk melindungi warga Indonesia di Sudan.