Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ilmuwan Inggris dan Indonesia Kembangkan AI untuk Pantau Terumbu Karang

Ilmuwan Inggris dan Indonesia Kembangkan AI untuk Pantau Terumbu Karang



Berita Baru, Inovasi – Ketika sebuah tim ilmuwan mendengarkan klip audio yang direkam di bawah air dari pulau-pulau di Indonesia, mereka mendengar suara yang terdengar seperti api unggun.

Akan tetapi pada kenyataannya itu adalah suara terumbu karang. Menurut para ilmuwan dari Inggris dan Indonesia terumbu karang berdasarkan hasil pengamatan mereka menghasilkan suara yang penuh dengan kehidupan.

Para ilmuwan dalam penelitian ini kemudian menggunakan ratusan klip audio tersebut untuk melatih program komputer untuk memantau kesehatan terumbu karang dengan mendengarkan suara yang dihasilkan.

“Terumbu karang yang sehat memiliki suara “derek, seperti api unggun” yang kompleks karena semua makhluk hidup di dalamnya dan di dalamnya, sementara karang yang rusak terdengar lebih sunyi,” kata spesialis ilmu kehidupan dan peneliti utama tim Ben Williams, dikutip dari Reuters, Senin (6/6/22).

“Sistem kecerdasan buatan (AI) mengurai titik data seperti frekuensi dan kenyaringan suara dari klip audio, dan dapat menentukan dengan akurasi setidaknya 92% apakah terumbu itu sehat atau rusak,” ungkap penelitian  yang diterbitkan di jurnal Ecological Indicators itu.

Para ilmuwan berharap sistem AI baru ini akan membantu kelompok konservasi di seluruh dunia untuk melacak kesehatan terumbu karang secara lebih efisien.

Ilmuwan Inggris dan Indonesia Kembangkan AI untuk Pantau Terumbu Karang
Doc. Reuters

Terumbu karang berada di bawah tekanan dari emisi karbon yang disebabkan oleh manusia yang telah menghangatkan permukaan laut sebesar 0,13 derajat setiap dekade dan meningkatkan keasamannya sebesar 30% sejak era industri.

Menurut data dari Jaringan Pemantau Terumbu Karang Global sekitar 14% terumbu karang dunia hilang antara 2009 dan 2018, luasnya 2,5 kali Taman Nasional Grand Canyon di Amerika Serikat.

Meskipun menutupi kurang dari 1% dasar laut, terumbu karang mendukung lebih dari 25% keanekaragaman hayati laut, termasuk penyu, ikan, dan lobster yang menjadikannya lahan subur bagi industri perikanan global.

Ahli konservasi Indonesia dan dosen fakultas ilmu kelautan Universitas Hasanuddin Syafyudin Yusuf mengatakan penelitian ini akan membantu dalam memantau kesehatan terumbu karang di Indonesia.

Para peneliti juga berharap untuk mengumpulkan rekaman bawah air dari terumbu di Australia, Meksiko dan Kepulauan Virgin untuk membantu menilai kemajuan proyek restorasi karang.