Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Haul Ciganjur
(Foto: NU Online)

Haul Gus Dur ke-14: Amanat Ciganjur untuk Pemilu 2024



Berita Baru, Jakarta – Dalam Haul ke-14 Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, lahir sebuah amanat yang disebut sebagai ‘Amanat Ciganjur’. Pesan ini akan dibacakan oleh lima tokoh, termasuk istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dan eks Menag K.H. Lukman Hakim Saifuddin. Amanat Ciganjur tersebut memberikan panduan untuk Pemilu 2024.

Inayah Wulandari Wahid, putri Gus Dur, menjelaskan urgensi amanat tersebut yang akan disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, dan DKPP, untuk kemudian diteruskan kepada tiga pasangan Capres-Cawapres peserta Pilpres 2024.

“Karena penting banget hari ini urgent situasinya kayaknya nggak tau nih beneran demokrasi atau nggak, nah nanti itu yang akan mereka sampaikan, tuntutannya akan diberikan kepada KPU, dan Bawaslu dan DKPP. Yang nantinya kita berharapnya itu akan disebarluaskan kepada para capres, cawapres, caleg dan semua yang ikut berkontestasi dalam pemilu 2024. Kita harapkan itu bisa menjadi amanah, makannya kenapa kita menyebutnya sebagai amanah ciganjur nanti gitu,” ungkap Inayah.

Dalam pembacaan amanat, Sinta Nuriyah membuka dengan menekankan bahwa kekuasaan politik harus menjadi sarana kemaslahatan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. “Demokrasi adalah ikhtiar untuk menjaga agar kekuasaan dapat terkendali dan terkelola dengan baik,” kata Sinta.

Berikut adalah pernyataan lengkap ‘Amanat Ciganjur’:

Bismillahirrahmanirrahim

Bahwa kekuasaan politik pada hakikatnya adalah sarana manifestasi kemaslahatan, dalam wujud kesejahteraan dan tegaknya harkat-martabat umat manusia. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, kekuasaan perlu diawasi dan dibatasi agar tidak terjebak dalam otoritarianisme yang justru dapat menghancurkan tujuan baik dari kekuasaan itu sendiri. Demokrasi adalah ikhtiar untuk menjaga agar kekuasaan dapat terkendali dan terkelola dengan baik.

Pemilu menjadi penting sebagai wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam demokrasi. Agar Pemilu dapat benar-benar menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan tersebut, maka dengan senantiasa memohon petunjuk dan perlindungan Tuhan yang Maha Kuasa, kami menyampaikan pesan dan amanat kepada penyelenggara, pengawas, peserta, dan semua warga bangsa yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024.

Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai Ketuhanan, dijalankan dengan penghormatan penuh terhadap Hak Asasi Manusia, dan menjadi sarana yang adil untuk memperjuangkan harkat dan martabat manusia Indonesia tanpa kecuali.

Pemilu 2024 harus diarahkan bagi terbentuknya pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran, dan kemaslahatan bersama, tidak mementingkan kelompok tertentu, tidak meninggalkan dan meminggirkan satu pun elemen bangsa.

Pemilu 2024 harus dijalankan secara berkeadaban dengan komitmen penyelenggaraan yang damai, jujur, adil, dan bermartabat. Peserta, penyelenggara, dan pengawas Pemilu, juga semua pihak dan segenap rakyat agar benar-benar mencegah tindak kekerasan dan praktik kecurangan. Aparatur dan alat negara, termasuk aparat keamanan, aparat pertahanan, dan aparat penegak hukum harus terjaga netralitasnya.

Pemilu 2024 harus digunakan sebagai pengikat dalam mengatur berbagai perbedaan kepentingan dan keberagaman, menjaga nilai luhur, hak, dan kemerdekaan seluruh warga bangsa yang telah dijamin dan diamanatkan oleh konstitusi sebagai warisan para pendiri bangsa. Pemilu 2024 harus menaati konstitusi sebagai pijakan utama.

Pemilu 2024 harus dijadikan sebagai konsensus untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa berdaulat dan disegani, memiliki kemandirian dengan segala anugerah sumber daya manusia dan alam yang melimpah, serta memiliki jati diri dan kepribadian yang kuat di tengah peradaban global.