Hari TBC Sedunia, Dinkes Gresik Target Eliminasi di Tahun 2028
Berita Baru, Gresik – Hari Tuberculosis (HTBC) sedunia diperingati setiap 24 Maret 2022. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik mencatat kasus penemuan Tuberkulosis (TBC) dan pengobatan di Kabupaten Gresik mulai bulan Januari 2022 sampai tanggal 22 Maret 2022 sebanyak 463 pasien.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik, dr. Puspitasari Wardani mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir angka penderita TBC di Kabupaten Gresik. Seperti menggencarkan penyuluhan sosialisasi dan menjalin kerjasama dengan lintas sektor.
Hal tersebut disampaikan dr. Puspitasari saat mengikuti zoom bersama Kemenkes RI. Karena dalam rangka memperingati Hari Tuberculosis (HTBC) sedunia dengan tema “Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa”.
“Semoga penemuan dan pengobatan pasien TBC dapat ditingkatkan melalui kerjasama lintas sektor, sehingga target eliminasi TBC Tahun 2028 untuk Kabupaten Gresik dapat tercapai,” kata dr. Puspitasari.
Sementara Ketua SSR TB Yabhysa Gresik, Falaq Fazarudhin menyampaikan bahwa untuk mendukung tercapai target eliminasi TBC di Kabupaten Gresik pada tahun 2028. Pihaknya melakukan penyuluhan dan skrining TB berbasis pasien TB sebanyak 280 kali padabulan Februari tahun 2022.
Hasil penyuluhan itu, kader Yabhysa berhasil menemukan masyarakat yang memiliki gejala sebanyak 260 orang, ditemukan pula penderita TBC baru, serta melakukan pendampingan pasien sebanyak 45 kasus.
“Untuk itu sampai bulan Februari 2022, kader aktif kami tersebar di setiap puskesmas di Gresik mulai dari Puskesmas Driyorejo, Puskesmas Wringinanom, Puskesmas Balongpanggang, Puskesmas Cerme, Puskesmas Duduk Sampeyan, Puskesmas Kebomas, Puskesmas Industri, Puskesmas Alun – Alun, Puskesmas Nelayan, Puskesmas Manyar, Puskesmas Bungah, Puskesmas Mentaras Sidayu, Puskesmas Ujungpangkah dan Puskesmas Panceng Gresik,” terangnya.
Penyuluhan itu, ucap Falaq dilakukan dilakukan dengan memberikan sosialisasi ke tempat-tempat padat penduduk, kumuh dan kumus miskin. Sebab penyebaran TBC ini melalui udara dan hampir sama dengan penyebaran Covid-19.
“Untuk itu kami setiap Puskesmas di Gresik ada kader untuk memberikan sosialisasi serta mencari kasus penderita TBC sebanyak mungkin, sehingga di tahun 2028 tercapai untuk target eliminasi TBC di Kabupaten Gresik,” beber dia.
Falaq berharap masyarakat lebih sadar dengan kesehatan, sehingga untuk penemuan pasien TBC di Gresik bisa di terdeteksi. Sebab penyakit TBC kadang tidak disadari oleh penderitanya sendiri.
“Iya semakin sadar masyarakat tentang kesehatan semakin mudah untuk mendeteksi penderita atau gejala TBC di Gresik. Salah satunya gejalanya yaitu batuk selama 2 Minggu berturut – turut dan nantinya dari kader langsung mendampingi untuk pemberian obat TBC sampai sembuh,” tutupnya.