Harga Minyak Goreng di Pamekasan Melebihi HET
Berita Baru, Pamekasan – Harga minyak goreng di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur masih melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu di atas Rp 19 ribu per liter.
Padahal harga kebutuhan dapur itu sudah di tetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan harga Rp 14 ribu per liter untuk semua merk.
Rahmawati umur 46 tahun, penjual kerupuk, warga Kadur, Pamekasan mengatakan, akibat naiknya harga minyak goreng berdampak pada pengurangan jumlah kerupuk dalam kemasannya.
“Salah satu cara yaitu mengurangi jumlah kerupuknya, harga jual tetap. Kan minyaknya mahal,” katanya, Senin (31/1).
Menurut Rahma, jika kerupuknya dijual dengan jumlah seperti biasanya maka hasil yang ia dapat sangat tipis, oleh karena itu ia harus memutar otak agar dagangannya tidak rugi.
“Selain itu saya mengurangi jumlah produksi,” tutupnya.
Penelusuran media ini, minyak goreng di sebuah mini market di Jalan Raya Sumenep masih mahal mulai dari Rp 19 ribu – Rp 21 ribu per liter. Menurut penjaganya, Winda, tingginya harga tersebut dikarenakan perusahaan tidak melakukan kerja sama dengan pemerintah.
“Kata sales-nya perusahaan tidak kerjasama makanya tetap mahal,” katanya.
Menurut Winda, minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu sesuai ketentuan pemerintah itu terdapat dua merk yang tersedia di tokonya, hanya saja dalam sekejap barang itu di serbu ibu-ibu.
“Yang promo minyak goreng dari produk Wing, namun langsung habis karena di serbu ibu-ibu,” tambahnya.
Sementara kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Akhmad Sjaifuddin mengatakan, dirinya sudah mendatangi pedagang agar menyetarakan harganya sesuai dengan keputusan pemerintah.
“Alasan pedagang mau menghabiskan stok lama, karena minyak yang tersedia itu dengan harga lama juga, tapi kami menekankan agar harga Minya segera normal,” katanya singkat.