Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hadiri PKD Ansor dan Fatayat, Bupati Gunungkidul: NU dan Banomnya Konsisten Kawal Bangsa Indonesia
Hadiri PKD Ansor dan Fatayat, Bupati Gunungkidul: NU dan Banomnya Konsisten Kawal Bangsa Indonesia

Hadiri PKD Ansor dan Fatayat, Bupati Gunungkidul: NU dan Banomnya Konsisten Kawal Bangsa Indonesia



Berita Baru, Daerah – Bupati Gunungkidul, Sunaryanto, menghadiri dan membuka Kaderisasi Bersama (Pelatihan Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor, Dirusah Ula Rijalul Ansor dan Latihan Kader Dasar Fatayat) Pimpinan Anak Cabang Ansor dan Pimpinan Anak Cabang Fatayat Kapanewon Gedangsari, di SDN Karanganyar Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul, Sabtu (30/12).

Saat mengisi sesi pembukaan acara, Sunaryanto menegaskan bahwa NU dan banom-banomnya seperti Ansor dan Fatayat, selalu konsisten dalam merawat dan mengawal bangsa Indonesia.

“Keberadaan Ansor dan Fatayat, segaris dengan tujuan NU, tidak bisa dilupakan, genetika ansor dan fatayat merupakan genetika NKRI, genetika Islam faham Ahlissunnah Waljamaah, yang sudah dibangun oleh para muassis, para kyai, dan para pendahulu NU dan pendahulu bangsa,” jelasnya pada Sabtu (30/12).

“NKRI harga mati, karena NKRI ber Pancasila, Ber UUD 1945, ber Bhineka Tunggal Ika, itulah bentuk negara yang paling kita Yakini bisa menjamin terwujudnya tatanan Masyarakat yang berkeadilan, agar terjadi kemaslahatan, kesejahteraan dan kita menjadi rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya.

Turut hadir, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Gununungkidul, H. Lutfi Kharis Mahfudz, Ketua PC Fatayat Gunungkidul, Laily Fauziyah, Ketua PAC GP Ansor dan PAC Fatayat kapanewon gedangsari, perwakilan dari PCNU Gunungkidul, H. Harsono, forkompicam kapanewon gedangsari, alimulama, tamu undangan, dan peserta didik.

Tak lupa juga Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Gunungkidul, H. Lutfi Kharis Mahfudz menegaskan, Pelatihan Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor, Dirosah Ula Rijalul Ansor dan Latihan Kader Dasar Fatayat NU adalah gerbang awal masuk menjadi kader Gerakan Pemuda Ansor maupun Fatayat NU. Dan menjadi kader harus diniati hanya berkhidmat untuk NU.

“Gerakan Pemuda Ansor menyiapkan kader-kader pemimpin NU sekaligus pemimpin bangsa. Maka kit harus bangga menjadi kader Ansor, Menjadi kader fatayat, maupun menjadi kader-kader NU badan otonom lainnya,” kata Gus Lutfi sapaan akrabnya, pada Sabtu (30/12).

Gus lutfi juga berpesan jadilah kader NU baik ansor maupun fatayat yang kaffah dan jangan setengah-setengah.

“Kader ansor, kader fatayat jangan loyo, terus belajar, dan terus berkhidmat untuk NU, dan salah satu bentuk berkhidmat kita yaitu nderek dawuh kyai.”

Harsono selaku perwakilan dari PCNU juga menyampaikan, GP Ansor dan Fatayat NU adalah organisasi kaderisasi, diana tampuk kepemimpinan Nahdlatul Ulama lahir dari Ansor maupun Fatayat

“Aggota Ansor dan Fatayat ini adalah kader NU masa depan, oleh karena itu bekali dirimu dengan berbagai Pendidikan dan pelatihan. Ketika kelak tampuk kepemimpinan NU kalian pegang sudah sial lahir bathin,” ujarnya.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Ketua panitia kaderisasi bersama, Ismail Muhammad. Beliau juga berharap dengan pelatihan kaderisasi ini bisa membentuk jiwa kepemimpinan pada setiap kader

“Saya beharap dengan adanya kaderisasi Bersama ini bisa membentuk jiwa kepemimpinan di setiap peserta didik yang hadir, seperti contoh Gus H. Lutfi Kharis Mahfudz yang sebagaimana beliau masih muda dan memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat sangat memumpuni.” katanya

Saat diwanwancarai Ismail Muhammad juga berdoa agar kedepannya Gus H. Lutfi Kharis Mahfudz ini diberikan umur yang Panjang agar bisa memimpin yang lebih tinggi lagi

“Saya juga berdoa untuk Gus H. Lutif Kharis Mahfudz ini semoga diberikan umur yang Panjang agar kedepannya bisa memimpin yang lebih tinggi lagi.”

Pembukaan acara kaderisasi Bersama ditutup dengan penyematan kartu Tanda Peserta oleh bupati Kabupaten Gunungkidul, dan dakhiri doa penutup oleh Rois Syuriah MWCNU Kapanewon Gedangsari.