Hadiri Aksi Donor Darah PWNU DKI Jakarta, Gibran Putra Presiden dipanggil “Gus”
Berita Baru, Jakarta – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar rangkaian kegiatan Resolusi Jihad Kemanusiaan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta.
Kali ini PWNU DKI berhasil memprakarsai Donor Darah dan Plasma Konvalesen bersama PMI DKI Jakarta yang didukung oleh Dirlantas Polri di Jakarta. Kegiatan itu juga dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan Pengurus Nasional Karang Taruna Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria.
Gibran Rakabuming Raka dalam sambutannya mengapresiasi penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, dan akan menerapkannya di Kota Solo.
“Kita akan mencoba menerapkannya (penanganan Covid-19 di DKI Jakarta) di Kota Solo,” jelasnya.
Dirinya juga mengapresiasi atas langkah PWNU DKI Jakarta yang sudah berjuang bersama-sama menekan laju penyebaran Covid-19.
“Kami mengapresiasi semua kegiatan PWNU, khususnya disaat pandemi ini yang mana telah banyak membantu masyarakat terdampak pandemi,” tandasnya.
Ketua Satgas Donor Darah dan Plasma Konvalasen, KH Asyik Samsul Huda Ia mengatakan kegiatan yang tersebut merupakan arahan Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta. Menurutnya NU selalu memiliki semangat untuk terus di tengah tengah masyarakat dalam rangka membantu tugas tugas pemerintah mengayomi masyarakat.
“Menurut hadits, Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu PWNU DKI terus berusaha menjadi yang bermanfaat bagi masyarakat. PWNU sebelumnya berhasil menyelenggarakan NU peduli isoman dan sekarang PWNU DKI berhasil menyelenggarakan Donor Darah dan Plasma Konvalesen yang alhamdulillah sekarang ditinjau langsung oleh Wagub DKI Jakarta dan juga Gus Gibran, Putra Presiden yang langsung berangkat sendiri dari Solo” kata Kiai Asyik, Sabtu (11/9).
Pada kesempatan itu Ketua PWNU DKI Jakarta Doktor KH Samsul Ma’arif dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya telah menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan yang sudah dimulai sejak dua bulan yang lalu.
“Penyelenggaraan vaksinasi hingga sampai saat ini sudah dua puluh titik dan akan terus berjalan. Kita bekerja sama dengan TNI-Polri dengan pemerintah DKI Jakarta. Semua sudah hadir mulai dari Panglima, Kapolri, Wakapolri, Pangdam, Gubernur, Wakil Gubernur, Walikota. Apalagi acara kali ini kita kedatangan Putra Presiden Gus Gibran” kata Kiai Samsul.
Selanjutnya PWNU DKI juga telah memberikan bantuan kepada pasien isolasi mandiri di lima belas titik selama setiap hari dengan memberi bantuan makanan siap saji sebanyak 2400 makanan setiap harinya.
“NU uangnya di mana mana, semuanya dititipkan, tinggal bagaimana menggunakannya, butuh kecerdasan kita. Alhamdulillah kegiatan sosial keagamaan yg dilakukan NU selalu terlaksana dengan baik dengan didukung pemerintah,” tuturnya.
Ia bercerita, dulu Mbah Hasyim pada 22 Oktober menggelorakan Semangat Resolusi Jihad. Orang orang yang berdomisili 94 KM dari Surabaya wajib melakukan jihad kepada penjajah.
“Penjajahnya kelihatan, dengan senjata, tombak, bedil dan sebagainya. Saat ini kita sedang berperang melawan penjajah yang tidak kelihatan. Perlu kita lawan dengan senjata yakni tahlil dan wirid,” pesannya.
“Alhamdulillah PWNU hingga saat ini hingga tingkat ranting rutin menyelenggarakan doa dan istighosah meminta pertolongan kepada Allah Swt untuk keselamatan masyarakat Jakarta,” sambungnya.
Senjata kedua yakni dengan ikhtiar lahir, dengan vaksin, PWNU selalu menyampaikan bahwa vaksinasi adalah berobat. Menurut ulama berobat itu boleh, artinya orang sakit boleh berobat atau tidak. Tapi apabila penyakitnya menularkan dan merugikan orang lain, maka menjadi wajib.
Pendapat kedua adalah mutlak, berobat itu wajib. Perkara yg wajib tidak akan sempurna apabila tidak melakukan sesuatu maka perlu dilakukan sesuatu. Maka PWNU DKI mengajak semua pengurus hingga tingkat ranting dan semua sepakat bahwa wajib hukumnya melakukan vaksin.
“InsyaAllah berjalan lancar NU bersama pemerintah dan TNI Polri akan terus berikhtiar memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Kiai Samsul.
“Kalau NU Jaya negara kita akan Jaya, kita butuh kader kader muda. Alhamdulillah dengan anak muda Indonesia hebat dengan anak muda NU hebat. NU hebat, Indonesia hebat, Jakarta hebat,” pungkasnya.